Share

DDC 64: Wedding Raffa

Raffa tersenyum saat mendengarnya. Pengakuan Priscilla barusan terdengar cukup menutrisi kebutuhan gizi hatinya.

Tubuh yang panas karena kurangnya cairan bagaikan telah tersiram satu ember air es. Dingin dan sejuk. Rasa lelah karena perjalanan panjang Padang Jakarta seakan hilang seketika bergantikan rasa bahagia dan suka cita.

Sedangkan keanehan lain juga terjadi kepada Prisilla. Wanita itu langsung berbalik badan dan memukul-mukul kepalanya sambil merutuk dirinya sendiri. Sedang mulutnya terus bergumam 'bodoh bodoh bodoh!

Raffa memperhatikannya dari belakang Priscilla lalu berucap meledek. “Kepala nggak bersalah, jangan di pukulin.”

Priscilla memutar kepalanya lalu meringis, “Jadi aku harus pukul siapa dong?”

“Pukul Pa Jo aja nggak papa,” celetuk Raffa.

“Ngawur. Lebih baik aku pukul kamu daripada Pak Jo,” cebik Priscilla. “Aku mau ke dalam, ya. Sekalian siap-siap mau pulang. Kan kamu dah sampai."

Kalau sudah ada Raffa pasti Ummi tidak akan kerepotan lagi, pikirnya. Jadi untuk apa i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status