Share

Nurut sama calon suami~

Ponsel Arkana tiba-tiba berbunyi, dia bergegas mengambilnya dari saku celana. "Mami?" Sepasang alis dan keningnya mengerut bersamaan. Lantas, Arkana meminta izin pada Safira untuk mengangkatnya. "Fir, aku angkat telepon dulu bentar."

Safira mengangguk. "Iya, Mas."

Sementara Kai yang tidak ingin Arkana memergokinya tengah berada di balik pintu sejak tadi lekas pergi, dan berpura-pura duduk di bangku besi. Tak berselang lama, Arkana keluar dari ruangan Safira sambil menerima telepon. Lelaki itu melirik sekilas ke arah sang adik yang duduk di bangku tunggu seraya mengangguk.

Kai menatap datar dan lekas berdiri lalu menghampiri Arkana. "Gue boleh masuk?" tanyanya meminta izin dan Arkana pun menganggukki.

Sementara Kai masuk, Arkana yang berbicara dengan seseorang lewat telepon melangkah menjauh—mencari tempat yang agak nyaman.

Safira seketika menoleh ketika mendengar suara langkah seseorang yang baru saja menutup pintu ruangannya. "Kai?" Terkejut. Dia bahkan tidak begitu ingat jika Ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status