Share

Tak terkendali~

Kediaman Barack.

Suara dentingan sendok yang beradu dengan piring menggema di ruang makan berukuran cukup luas. Meja persegi panjang yang berada di tengah-tengah terisi dengan penuh aneka macam menu. Ketiga orang yang tengah menikmati makan malam masing-masing fokus pada isi piring. Tak ada yang berbicara ketika sedang makan.

Arkana meletakkan sendok dan garpu ke pinggir piring, lalu meraih gelas air yang sebelumnya sudah diisi oleh pelayan. Dia meneguk air tersebut perlahan sambil melirik Tuan Barack yang sudah terlihat sehat seperti dahulu kala. Perasaan lelaki itu sungguh tak bisa dijabarkan dengan kata-kata lagi. Ketika bisa melihat orang terkasih di hidupnya kembali ke rumah dalam kondisi baik-baik saja.

"Ar, besok kalo bisa kamu bawa Safira kemari. Papi kangen sama calon istrimu itu. Apa kamu gak ngasih tau dia kalo kita udah kembali ke Jakarta?" Barack berkata dengan sang putra sulung dengan raut berseri. Wajahnya yang mirip Kai, tak lagi pucat atau kuyu seperti waktu masih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status