Share

Pesan yang meresahkan~

"Sekarang aku minta kamu ceritain semuanya sama aku, Kai. Gak ada yang perlu ditutup-tutupin lagi. Sebentar lagi kita mau nikah. Kamu sama aku akan hidup bareng. Gak cuma kita, Kai. Tapi ada anak kita juga. Aku gak mau ada kebohongan dalam rumah tangga kita. Gak mau." Safira berkata dengan berurai air mata dan Kai sigap menghapusnya.

Setelah semua pertikaian yang baru saja terjadi, keduanya memutuskan untuk mengobrol dari hati ke hati. Tentunya setelah makanan yang dibeli Kai disantap oleh Safira, meski perempuan itu tak lagi berselera. Namun, demi bayi yang ada di dalam perutnya, Safira tidak bisa bertindak egois dan malah membahayakan calon anaknya.

Di sofa ruang tamu, Kai tak melepaskan pelukannya pada Safira yang beberapa saat lalu terkena amarahnya. Menyesal sudah pasti sebab dia hampir saja membuat calon ibu dari anaknya itu terluka. Katakanlah, Kai memang lemah dalam mengendalikan emosi jika sudah menyangkut tentang masalah pribadinya.

Satu yang pasti, bila menjadi seorang p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status