Share

Bab 151

Saya memandangi Farah yang melihat kedatangan saya dari depan lemari besarnya yang menyimpan koleksi tas mewah miliknya. Dia tersenyum lebih lega dari biasanya. Senyuman yang tidak saya lihat sejak kecelakaan menimpanya.

Saya balas senyuman itu sama lebih lega meski di kepala tersirat banyak pertanyaan atas dasar keputusan yang telah dia buat hari ini. Saya menekuk lutut di depan kursi roda, saya serahkan beragam obat dan vitamin yang saya diskusikan bersama dokter yang menanganinya selama menjalani terapi dan pengobatan di Singapura.

"Oleh-oleh untukmu, Fa." kata saya sambil mematri tatapannya yang kadang kosong dan muram itu sekarang terlihat lebih menyala.

Ada apa selama empat hari ini? Ajaib sekali, batin saya. Tidak mungkin Farah dengan sikap rendah hati menerima Anna begitu saja, secuil hati saya mengatakan jika ini seperti ada apa-apanya.

Farah membuka pouch putih bertuliskan nama rumah sakit yang biasa kami kunjungi seraya tersenyum.

"Kamu mikirin aku, mas?" tanyanya sambi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Lenie
Mungkin dengan menerima Anna hidup farah akan berkurang beban rasa iri Semangat Anna hidup trus berjalan
goodnovel comment avatar
Poernama
Mungkin klu Anna 1 rumah dgn Fara Fara lebih bisa melihat gerak gerik Ardi
goodnovel comment avatar
Vien⭐
makasih kak Up nya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status