Share

Bab 37. Beri Saya Waktu

Geli! Geli banget rasanya waktu Raina mendengarkan ucapan Irham. Apa dia bilang tadi? Calon tunangannya terlihat cantik hari ini?

Raina tidak perlu merasa malu kalau tatapan Irham tidak mengarah kepadanya.

"Kak Irham makin hari makin ekstrim, ya?" tanya Anes setengah berbisik.

Sementara itu, Adli hanya bisa mengepalkan tangannya. Dia sungguh tidak suka pada perjodohan teman-teman sekelasnya terhadap dosen itu. Pria itu merasa lebih berhak mendapatkan Raina.

Irham berpamitan setelah memberikan beberapa pesan bagi mahasiswa yang akan mencari judul skripsi. Sesekali dia melirik ke arah Raina yang sudah tidak bersimpati sedikit pun padanya.

Raina bukanlah wanita jinak-jinak merpati. Dia benar-benar seorang gadis yang bertindak semaunya. Bukankah kemarin Raina sepakat untuk mencoba mengenal Irham lebih jauh? Namun, kenapa sekarang malah menghindar?

Anes, Raina, dan Adli sudah tiba di Kafe Kedap-Kedip yang berada di depan kampus. Mereka sepakat untuk makan siang bersama.

"Jangan bila
Ulfah N

Hai, readers. Terima kasih banget sudah membaca novel aku. Yuk, dukung terus author dengan memberikan gem pada novel ini atau rating bintang lima. Terima kasih, ya. Semoga terhibur.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status