Share

Bab 22: Sampai Kapan Berbohong

Merasa ingin tahu lebih banyak tentang Alvin, Amran mengizinkan asistennya itu tetap di rumah sakit yang disambut senyum lega Alvin.

“Ingat, saingan kamu dua singa sementara kamu cuma kucing jantan,” bisik Bastian sebelum pergi.

Alvin melengos lalu menjauhi Bastian. Saat ini ia tidak sedang bertarung. Alvin hanya ingin menemani Mei melewati masa-masa kritis. Ia tidak akan bisa tidur nyenyak sebelum Mei sadar.

Keesokan harinya, sebelum jam tujuh semua sudah berkumpul di depan ruang ICU. Mereka masih sempat bertegur sapa sesaat. Semua mulut mendadak terkatup rapat ketika pintu kaca terbuka dan perawat mendorong brankar menuju ruang operasi. Tanpa banyak bicara, mereka mengikuti di belakangnya lalu menunggu di depan ruang operasi.

Aina dan Najma duduk di samping kiri dan kanan ibu Mei. Keduanya menggenggam tangan keriput perempuan seusia ibu Amran itu seraya merapal doa. Andra duduk di samping bapak Mei sementara Rangga memilih bersandar di sudut pembatas ruang tunggu. Alvin dan A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status