Share

Sebuah kenyataan

“Mungkin mama salah tidak menceritakan dari awal. Tapi itu demi kebaikan kalian berdua, agar kalian tidak saling iri. Mama dan Papa hanya ingin kalian berpikir jika kalian berdua adalah saudara kandung.” Ibu Rinjani terduduk lesu menceritakan semuanya.

“Aku selalu menganggap dia kakakku. Tapi dia saja yang selalu jahat, memang otaknya kotor, Ma.” Rinjani kembali menimpalinya.

“Sudah, jangan seperti itu.”

Rinjani bahkan tidak menyangka jika memang mereka bukan saudara kandung. Kedua orang tuanya selalu berlaku adil walau kadang terlihat jelas sang ibu lebih menyayangi Ratna. Mungkin karena itu Ratna berlaku seenaknya.

“Aku akan cari kontrakan saja, Ma. Biar kalian pun tenang,” ujar Rinjani.

“Tidak usah, kamu tetap di sini sampai kamu menikah. Setelah itu, kamu boleh pergi dengan suamimu.” Sang ibu menentang saat Rinjani akan keluar dari rumah.

Rinjani menarik napas panjang, ia ingin mencurahkan semua isi hatinya. Ia lalu gegas pamit pada sang ibu untuk pergi. Erik belum menghubunginya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status