Share

Hera, Perempuan yang Paling Kubenci

 Malam harinya, dokter memeriksa kondisi Mentari yang baru saja terlelap di ranjang rawatnya. Hera menatap cemas.

Ia mengamati dokter sambil berpangku tangan. Hatinya gusar.

“Bagaimana dokter? Mentari baik-baik saja ‘kan? Tadi sore dia sempat mengeluhkan sakit kepala dan tubuhnya menggigil lagi.” Hera bertanya sembari memberitahukan pada dokter apa yang terjadi pada Mentari sore tadi.   

Dokter menatap Hera lalu mengangguk. “Tidak apa. Saat ini tidak ada yang perlu dikhawatirkan pada Mentari. Tapi… soal transplantasinya, kalau bisa secepatnya.”

Hera mengerti. Meskipun Dokter Andress berkata keadaan Mentari baik-baik saja. Tapi dari raut wajahnya, Hera menebak sebaliknya.

Maka dari itu Dokter Andress kembali menyuruhnya segera mencari pendonor yang tepat. Secepatnya.

Hera mengangguk. 

“Baik, Dokter. Akan aku usahakan Mentari segera melakukan operasi transplantasi sum-sum tu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status