Share

32. Dua Pilar Cinta

Sudah Rania bilang kalau ia benci Raihan, kan?

Rania tidak bosan untuk menggemakan hal itu dalam pikirannya. Bagaimana tidak? Lelaki itu sudah menghangatkan pipinya dengan air mata. Gadis itu sengaja mengingat hal lucu agar tayangan tadi tak menohok perasaan. Awalnya memang berhasil, ia tertawa sendiri di remangnya ruangan, persis seperti jomblo yang girang karena malam minggu hujan. Namun, ia tak bisa membohongi perasaan.

“Si Raiko emang bego! Lu pikir lu hebat gitu pas nerobos api buat neyelamatin gue?” Bibir Rania mengerucut. “Dasar sok kegantengan! Kenapa lu gak nyelamatin diri lu sendiri aja? Apa biar bisa ngeledekin gue?”

Rania berontak untuk melepaskan diri, tetapi kungkungan tali benar-benar kuat menjerat. “Padahal gue udah hina lu sama bokap lu. Terus kenapa lu masih mau nyelamatin gue?”

Rania terisak ketika teringat kejadian di ruang UKS. Ia tak kuasa lagi menahan ledakan emosi ketika mendengar bahwa Raihan da

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status