Share

87. Flashback Part 5

Seorang anak kecil berusia lima tahun tak berhenti menangis sejak semalam. Ia tengah berbaring di atas kasur, menutup seluruh badannya dengan selimut. Makanannya sama sekali belum disentuh sejak tadi. Ia larut dalam kesedihan karena adiknya tak lagi ada di sisinya.

“Tuan Amon makan dulu, ya,” pinta seorang wanita sembari menyodorkan sepiring nasi.

“Nanti kalau udah makan, kita main perang-perangan lagi,” ujar seorang pria di sudut pintu.

“Enggak mau!” teriak anak laki-laki itu di dalam selimut, “Amon mau Dede Asya ada di sini lagi. Amon gak mau main sama kalian. Pergi!”

Tangis Ramon kecil perlahan reda saat ia mendengar suara mobil masuk dari halaman. Sontak ia berlari ke arah balkon, mengintip ke lantai bawah. “Papa!” teriaknya yang kemudian keluar dari kamar, melewati koridor dengan cepat.

Keadaan rumah masih tampak ramai dengan para pengawal yang mencari petunjuk mengenai peristiwa penc

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status