Share

106. terisak pilu

Wanita itu masih terisak pilu dan menutupi wajahnya di antara kedua tangannya. Dia memeluk lututnya sementara aku dan Mas rusdi hanya memandang dia dengan pikiran kami masing-masing.

"Apa untungnya menahanku di sini? Bagaimana kalau aku mati Apakah kalian bisa mempertanggung-jawabkannya?"

"Ya tinggal kubur saja," jawab suamiku santai.

"... Tidak usah menangis dan makanlah makananmu."

"Dasar psikopat, bagaimana aku bisa makan dalam situasi seperti ini. Tunggu saja aku bisa keluar dari tempat ini maka aku akan melaporkanmu ke kantor polisi dan memastikan kau dipenjara sampai kau tidak akan bisa bebas lagi."

"Ya, ya, silakan. Makanya aku bilang kau harus makan, agar bisa bertenaga untuk melakukan semua itu," jawab suamiku sambil memberi isyarat padaku agar kita meninggalkan dia.

Saat aku dan dia keluar dan penjaga mau menutup pintu tiba-tiba Rima kembali berlari dan menggapai daun pintu, tapi sayang dia terlambat.

Wanita itu menjerit dari dalam lalu menggedor-gedor dengan keras sampai a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
buang aja Rima seperti gelandangan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status