Share

97. setelah pertemuan itu

Setelah pertemuan dengan Faisal di imigrasi tidak ada feeling apapun kecuali kesibukan kami menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan Heri untuk berkuliah di Inggris. Aku tidak punya kecurigaan apapun serta firasat yang jelek, tentang kelanjutan dari hidup kami yang sudah penuh liku ini. Kupikir badai itu telah berlalu dan semuanya sudah selesai. Ya, kami hanya ingin hidup dengan tenang, tidak mengganggu dan tidak mau diganggu.

Sehari sebelum keberangkatan anakku, tas, koper dan semua dokumen yang diperlukan sudah siap, bahkan aku sudah menyiapkan bekal makanan kesukaan yang sekiranya akan dimakan olehnya nanti selama seminggu.

Tiba tiba saja Heri memanggilku dari kamarnya dengan nada yang panik.

"Umi! Umi!"

Anakku tidak pernah memanggilku dengan cara seperti itu apalagi ini di pagi jam enam. Aku yang tengah menyiapkan sarapan langsung bergetar hatiku dan meninggalkan masakan itu sembari berlari dengan cepat ke lantai 2 di mana kamar Heri berada.

Saat membuka pintu, Putraku nampak m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ipeh Saripeh
orang tua kayak Faisal begitu harusnya tidak ada didunia...cepet dimusnahkan atau dijabut kenikmatannya dari dunia
goodnovel comment avatar
Isabella
ayah sableng Rima gendeng
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status