공유

114| Taruhan Maut

Gara, Larasati, dan Kumbara sudah berada di tempat pertarungan. Mereka sedang dalam antrean untuk mendaftarkan Sagara sebagai peserta uji kehebatan. Sepanjang penantian kurang lebih 15 menit itu, Larasati sama sekali tidak buka suara. Wajahnya terus ditekuk, dia tampak masih kesal gara-gara kejadian di kedai makan tadi. Kumbara sudah berusaha menghiburnya dengan melayangkan berbagai lelucon. Nihil, tak ada satu pun lelucon pria itu yang bisa mengembalikan suasana hati Larasati yang telanjur amburadul.

“Laras serem ya Bar, kalau sedang cemberut begitu,” bisik Gara pada Kumbara yang kebetulan berdiri di sampingnya sedangkan Larasati berada di tepat di depan mereka.

“Beuh, jangan ditanya, Gar. Asal kau tahu Larasati ini kalau sudah ngamuk, banteng pun takut padanya.”

“Hah, serius?”

Kumbara memejam jengkel, kadang dia sebal kalau Gara sedang polos setengah oon begini.

“Itu perumpamaan, Gara. Tapi serius deh kalau Larasati ngamuk itu seram sekali.

잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status