Share

91. Dia: yang Tak Akan Pergi

“Bajingan siah setan! Boga salah naon anak aing ka sia, hah? Biadab, paeh we sia paeh!” amuk mang Asep—ayah Ningsih ketika mendapat kabar bahwa putrinya menjadi korban pemerkosan tetangganya sendiri.

“Aing teu pernah jahat ka sia! Aing teu pernah neang gara-gara ka sia, naha sia bisa kitu ka anak aing? Modar we anjing!”

Saya tidak pernah menjahati kamu! Saya tidak pernah cari gara-gara denganmu, tapi kenapa kamu bertindak seperti itu pada anak saya? Mati saja kamu!

Kurang lebih begitulah arti dari makian mang Asep yang menggunakan bahasa Sunda. Seumur-umur menjadi tetangga Mang Asep, ini kali pertama Euis dan Wira mendengar orang tua itu mengucap sumpah serapah yang sangat mengerikan pada anak mereka. Padahal Euis dan Wira sudah menganggap mang Asep seperti keluarga sendiri, lantas kenapa masalahnya jadi seperti ini?

Euis tak berhenti menangis ketika amukan mang Asep meledak begitu dipertemukan dengan Sagara yang kini sudah diamankan

Senchaaa

Haloo, senang bisa menyapa teman-teman lagi. Sagara lanjut lagi, yuk ah ngumpul he he

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
fitri alfiah
lama thor update nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status