Share

Siasat

Eric tak memperdulikan seruan Daren. Ia tetap melangkah tergesa menuju kafe yang ia singgahi tadi. Begitu melihat kafe bergambar secangkir kopi dan roti, ia mengendorkan nafasnya seraya melepas senyum yang tertahan di kedua pipinya.

Ia pun kembali melangkah bertepatan dengan Roy membuka pintu kafe itu. Mereka baru saja selesai mengisi perut. Selanjutnya adalah menjalankan misi. Roy dan ketiga kawan pun keluar dari dalam kafe itu.

Tiba-tiba Daren menarik pundak Eric. Ia menarik kawannya itu bersembunyi di balik sebuah gerobak. Daren juga membungkan mulut Eric. Tak pelak Eric meronta-ronta.

Setelah Roya dan ketiga kawannya melewati mereka berdua, Daren baru melepaskan telapak tangannya dari mulut Eric. Sontak Eric marah sejadi-jadinya pada Daren. Ia tak terima Daren mendekap dirinya dengan telapak tangan yang bau.

Eric pun meludah. Ia juga mengelap mulut dan sekitar mulut dengan telapak tangannya. Barulah ia berkata, ”Hei, kau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status