Share

48 - Senter Konstelasi

Tidak biasanya Hyunji menghubungiku. Malahan, kupikir dia tidak lagi ingin bicara padaku. Tapi dering telepon yang membangunkanku pukul setengah enam pagi di hari Minggu datang darinya. Aku terbangun dalam kebingungan singkat sebelum membaca namanya berkelip di layar handphoneku. Waktu kuangkat, suara tenangnya yang familier langsung menyapaku.

"Selamat pagi, Thomas. Kau merasa baik?"

Aku menggumamkan jawaban, masih berkeras membuka mata yang perih dan lengket. Terbayang olehku bagaimana lendir putih kehijauan merekatkan kedua pelupuk, saling meregang saat aku berusaha menjauhkan keduanya. Dan itu jorok, cukup parah untuk membuatku bergidik dan membuka mata secara paksa.

"… tidak bisa mendengarmu. Kau baru bangun, ya?"

"Hm," gumamku, kehilangan semangat dalam usaha mengerahkan tenaga untuk bangkit duduk di sandaran kayu. "Kau menghubungiku. Ada apa?"

"Aku mengirim pesan, tapi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status