Share

44.

Tiga tahun kemudian …

“Terima kasih, Ma’am. Terima kasih, Sir. Jangan ragu untuk mampir lagi di kemudian hari,” seru Esme seraya tersenyum ramah pada pasangan Tuan dan Nyonya Eideens yang hampir berusia paruh baya. Tuan dan Nyonya Eideens tersenyum lembut pada Esme, sembari mengangguk.

“Tentu, Sayang. Kami akan sering mampir ke sini. Kue dan roti buatanmu sangat lezat. Tetapi, bagian yang paling aku sukai adalah rasa yang muncul saat menyantap kue dan roti buatanmu, seakan kembali ke masa lalu. Ada aroma dan rasa yang sudah hampir hilang dari rasa kue dan roti buatan masa kini. Padahal, rasa itulah yang membuat kue dan roti lebih lezat, lebih empuk tapi tetap padat. Dan kau berhasil menghadirkannya di karyamu. Aku sangat menyukainya, membuatku merindukan masa lalu dan semua tersaji dalam karyamu ini.”

“Oh, Mrs. Eideens, terima kasih untuk pujianmu. Aku sangat menghargainya, meskipun menurutku kau terlalu b

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status