Share

Mahira - 05

Dering dari ponsel membuat Riga terpaksa terjaga dari tidur. Pria itu memanjangkan lengan, alih-alih bangkit untuk mengambil benda sumber suara berisik itu.

Nomor tanpa nama yang ia kenali muncul di layar, Riga yang setengah menyipit mengulum senyum. Ia jawab panggilan itu.

"Kenapa? Sudah rindu padaku?"

"Kau baru bangun?" tanya Mahira di ujung telepon.

"Sudah bangun. Barusan. Kau seperti tidak tahu kebiasaanku saja. A--"

"Aku tidak sedang membicarakan kayumu, Bajingan! Jam berapa ini? Kau baru bangun? Apa Righa tidak sekolah?"

Mata Riga mengerjap. Pria itu membawa tubuhnya duduk, kemudian tersadar. Benar. Kemarin, ia tak pulang sendiri ke sini.

Seperti yang Mahira inginkan, enam hari ke depan ia harus hidup bersama anaknya Mahira. Kemarin malam, ia pulang ke sini tidak sendirian. Dan ya, Riga ingat kalau Mahira menyebut sesuatu seperti sekolah.

"Dia sekolah?" Dengan ponsel tertempel di telinga, lelaki itu keluar dari kamar.

Riga pergi ke kamar satunya. Kamar yang sejak kemarin tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status