Share

Chapter 42

Bosku dan aku sedang duduk di sofa sambil mendengarkan musik romantis yang lembut setelah kami selesai makan malam. Lengannya melingkari bahuku sementara kepalaku bersandar di dadanya dengan lenganku melingkari pinggangnya. Aku tersenyum; aku merasa sangat bahagia. Jantungku berdegup bahagia berada didalam pelukannya.

Dia kemudian mencium keningku dengan lembut dan memegang daguku membuatku melihat ke matanya. Tatapan matanya mengatakan kepadaku betapa dia sangat mencintaiku. Dia lalu mencium bibirku dengan lembut. Aku sangat menikmati dan menyukai cara dia menciumku.

Ponselnya tiba-tiba berdering, memaksa bibir kami untuk berpisah. “Tsk!” katanya dengan kesal sementara aku menahan senyumku.

Dia kemudian mengambil ponselnya di meja di samping sofa. Dia tersenyum senang ketika dia tahu siapa yang meneleponnya.

“Ya, ada apa?” tanyanya dan terdiam mendengar perkataan orang yang meneleponnya. “Iya, aku tahu. Aku tidak akan lupa. Bye,” katanya. Dia lalu men

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status