Nathan melajukan mobilnya sedikit cepat, karena dia harus mengejar jam pertunjukan. Alea harus pulang dulu untuk berganti pakaian dan mandi. Alea hanya di beri waktu untuk bersiap selama 30 menit oleh Nathan.
Tapi karena Alea memang tidak bisa berdandan, Alea hanya butuh waktu 15 menit aja untuk mandi dan ganti baju. Alea tidak biasa memoles wajahnya dengan make up. Baginya memakai bedak dan lip gloss aja itu sudah bagus.
"Lama ya?" kata Alea saat masuk ke dalam mobil Nathan lagi.
"Ga, kamu cwe paling cepet yang aku tunggu. Biasanya aku harus nunggu paling ga 1 jam baru beres dandan cwenya," kata Nathan sambil menjalankan mobilnya.
Entah kenapa tiba-tiba Alea jadi minder dengan apa yang dikatakan Nathan barusan. Pasti cwe-cwe yang biasa di jemput Nathan jauh lebih cantik dari dirinya. Alea diam dan memainkan kuku jarinya.
"Than, boleh minta sesuatu ga?" tanya Alea pelan.
"Minta apa, sayank?"
"Hmmm kamu bisa ga tetep baik gini ama aku s
Hari ini adalah hari terakhir Alea bimbingan bersama Profesor Johan. Bekal yang di terima Alea dari profesor sudah cukup banyak.Menurut jadwal, Alea hari ini akan di tes oleh staf pengajar yang pernah menjadi juri di Olimpiade Kimia. Alea sangat antusias dan sekaligus takut. Dia sedikit tidak percaya diri pagi ini."Ibu mau pergi hari ini?" tanya Alea saat melihat barang ibunya banyak yang sudah di letakkan di ruang tamu."Ini semua salah lu, Lea. Awas lu ya. Gw ga akan diem aja," Cleo mengancam Alea."Emang aku kenapa? Kan aku ga ngapa-ngapain. Kalian sendiri yang bikin salah kok. Aku pergi dulu. Jangan lupa ntar kunci pintunya." kata Alea sambil berangkat ke sekolah.Alea sedikit merasa tidak enak pada ibu dan saudara tirinya. Bagaimana pun juga, mereka sudah lama hidup bersama. Tapi Alea tidak akan senekat ini kalau mereka tidak menyiksa Alea.Alea berjalan perlahan menuju pintu gerbang perumahannya. Dia biasanya menunggu bis di depan pe
"Posisi kamu emang selalu di depan gitu ya?" tanya Alea saat dirinya dan Nathan sudah berada di parkiran sambil sekedar menghilangkan keringat dulu.Alea duduk di dalam mobil sedangkan Nathan berdiri di luar sambil menghilangkan keringatnya. Alea memainkan tangan Nathan yang terjuntai di hadapannya, bahkan sesekali dia menyandarkan kepalanya di perut Nathan, saat Nathan di goda teman-teman dan coachnya."Iya, keahlian aku ada di sana. Semua pemain punya keahlian masing-masing. Jadi ga sembarangan posisi bisa di tempati seenaknya," jawab Nathan."Sama kaya aku ya, specialis kimia.""Nah iya bener, kaya gitu contohnya. Kalo di basket posisiku namanya Point guard.""Point guard? Penjaga point?""Jangan di translet gitu donk.""Trus gimana?""Point guard itu biasa disebut pemain nomer 1. Dia orang yang selalu jadi sorotan dan merupakan playmaker tim," kata Nathan sedikit menjelaskan."Hmm kamu banget ya. Selalu jadi sorotan cwe
Alea sedang membersihkan rumahnya pagi ini. Dia ingin mencicil membersihkan sisa barang yang sudah ditinggalkan ibunya.Alea senang meskipun di rumah sendirian tapi dia bisa bebas mau ngapain aja. Tidak ada suara cerewet dan protes lagi. Alea benar-benar ingin menikmati hidupnya saat ini.TriingPonsel Alea berteriak dari kamar saat dia sedang mengepel lantai. Dia melihat ada nama Pak Regan di layar ponselnya."Pagi Pak," sapa Alea."Pagi, Lea hari ini jadwal bimbingan belajar luarmu selesai ya?" tanya Pak Regan."Iya pak.""Lea, nanti tolong kamu belajar bareng anak club ya. Kasian mereka masih keteteran. Nanti saya gabung di sana kok.""Oh iya pak. Pas kelas belajar mandiri ya Pak?""Iya. Bantuin ya Lea. Kan sekalian kamu pemanasan terus.""Siap pak. Udah kebakar ini, bukan pemanasan lagi," jawab Alea sambil terkekeh.Alea segera menyelesaikan pekerjaannya dan bersiap ke sekolah. Alea mengunci semua pintu dan
"Aaaaaa!!!" teriak Alea saat pumps shoes mahal Clarissa menginjak jari-jari Alea.Clarissa sengaja sedikit memutar heels pumps shoesnya di atas jari Alea."Gw benci tangan lu yang berani mainin tangan Nathan.Tangan murahan dan kotor lu, ga pentes memegang tangan Nathan!!" kata Clarissa dengan kebencian yang sudah sangat memuncak.Alea menangis makin tersedu menahan sakit di tangannya."Ampun Clarissa. Aku masih butuh tangan ku. Lepas Clarissa," Alea memohon ke Clarissa."Apa? Gw ga denger. Bisa ulangi lagi?""Aaaa!!!! Ampun Clarissa. Tangan ku. Lepasin tangan ku!!" teriak Alea menahan tekanan di atas tangannya."Kalo lu masih deket ama Nathan lagi. Ini akan bisa lebih parah lagi. Ngerti lu!!"Clarissa dan kelompoknya meninggalkan Alea sendirian menangis di sana. Shiren memposting foto Alea yang amburadul di grup kelasnya. Alea menangis sambil memegangi tangannya yang terluka."Dengan tangan kaya gini gimana aku akan i
"Aaaaaa!!!" teriak Alea saat pumps shoes mahal Clarissa menginjak jari-jari Alea.Clarissa sengaja sedikit memutar heels pumps shoesnya di atas jari Alea."Gw benci tangan lu yang berani mainin tangan Nathan.Tangan murahan dan kotor lu, ga pentes memegang tangan Nathan!!" kata Clarissa dengan kebencian yang sudah sangat memuncak.Alea menangis makin tersedu menahan sakit di tangannya."Ampun Clarissa. Aku masih butuh tangan ku. Lepas Clarissa," Alea memohon ke Clarissa."Apa? Gw ga denger. Bisa ulangi lagi?""Aaaa!!!! Ampun Clarissa. Tangan ku. Lepasin tangan ku!!" teriak Alea menahan tekanan di atas tangannya."Kalo lu masih deket ama Nathan lagi. Ini akan bisa lebih parah lagi. Ngerti lu!!"Clarissa dan kelompoknya meninggalkan Alea sendirian menangis di sana. Shiren memposting foto Alea yang amburadul di grup kelasnya. Alea menangis sambil memegangi tangannya yang terluka."Dengan tangan kaya gini gimana aku akan i
Alea belajar bersama anak club sains. Mereka menerima Alea dengan baik. Alea menerangkan dan membantu teman-temannya belajar.Alea juga senang mendapatkan teman baru. Terkadang Alea masih sedikit merintih karena luka di tangannya masih perih. Apa lagi dia harus banyak menggunakan tangannya."Lea, makasih ya udah bantuin. Besok main sini lagi ya. Cara nerangin kamu tuh lebih enak di mengerti, jadi gampang di inget," kata salah satu anggota club."Aku juga seneng kalo kalian bisa terima dengan semua kekurangan aku. Hmmm aku pulang duluan ya?"Alea membereskan barangnya. Dia berpamitan dan ingin segera beristirahat di rumah. Saat membuka pintu, Alea kaget, Nathan sudah berdiri di depan pintu bersandar pada dinding.Nathan hanya melihat Alea. Pandangan mata mereka bertemu sejenak sebelum Alea melangkahkan kakinya meninggalkan Nathan. Tapi Nathan terus mengikuti Alea. Ke mana pun Alea pergi, Nathan berjalan di belakangnya."Lea, Nathan di b
"Lea, ditunggu di ruangan kepala sekolah lu sekarang," kata salah satu teman Alea yang di temui Alea saat dia hendak menuju ke kelasnya."Ada apa?""Ga tau, lu ke sana aja."Alea meletakkan tas di dalam kelas dan segera ke ruangan kepala sekolah. Dia bertemu Keanu dan Raka di dalam kelas."Hai Alea, gimana keadaan kamu hari?" sapa Keanu saat melihat Alea masuk ke kelas."Baik," jawab Alea singkat. Alea segera pergi lagi keluar kelas untuk menemui kepala sekolah di ruangannya.Tok tok tokAlea mengetuk pintu ruang kepala sekolah. Setelah di ijinkan masuk, Alea pun membuka pintu dan melihat di dalam ada Clarissa yang di dampingi seorang perempuan paruh baya.Mungkin itu ibu Clarissa. Di sana juga ada Pak Regan sebagai wali kelas Alea dan tentunya kepala sekolah."Masuk sini, Lea," kata Pak Regan menyuruh Alea masuk.Alea duduk di kursi sebelah Pak Regan. Alea sudah mulai menebak, mungkin ini akan membahas hal yang terja
Alea jalan ke kantin utama bersama teman-temannya di club sains. Mereka baru saja selesai belajar bersama."Alea," panggil Kamila."Mila... kok cemberut, kenapa?" tanya Alea saat melihat temannya itu sedikit menekuk wajahnya saat melihatnya."Aku kaya kamu lupain. Kamu udah dapet temen baru di club sains," kata Kamila sedikit protes."Kok ngomongnya gitu sih. Ga kok, aku ga lupain kamu, cantik. Tapi kan emang selasa aku udah harus tes. Maaf ya?""Hehehee... aku becanda kok. Kita makan yuk. Menunya hari ini sop jamur, aku ga suka," kata Kamila sambil memamerkan barisan giginya yang rapi."Aku suka, aku mau sup kamu ya."Alea dan Kamila duduk di meja mereka. Tampak Nathan dan genk super boy's nya sedang berkumpul di satu meja. Mereka tampak sedang asik ngobrol sambil bercanda.Nathan melihat Alea yang sedang duduk di sebrang mejanya. Dia terus menatapnya seolah ingin segera mendatangi gadis itu."Samperin sana, bilang makasih