Share

Bab 49. Mesin Pencetak Uang

POV Indra Laksmana.

Aduh pusing kepalaku!! Makin lama hidupku semakin kacau dan berantakan. Sepertinya masalah datang silih berganti menderaku.

Gak di rumah, gak di kantor, masalah selalu ada aja. Tak pernah ada habisnya!

"Ndra, bagi duit dong! Ibu mau beli beras sama telur, nih." Setiap hari ibu meminta uang kepadaku, ada saja yang mau dibeli.

Entah menguap kemana uang belanja bulanan yang kuberi di setiap awal bulan. Belum tengah bulan juga ibu sudah menodong isi dompetku setiap hari.

Dulu saja Maya bisa cukup dengan uang bulanan sebesar satu setengah juta rupiah. Kenapa ibu yang kuberi jatah tiga juta rupiah sebulan tak pernah merasakan kecukupan?

Eh, kok malah jadi keinget sama mantan.

"Duit Indra udah menipis, Bu. Cuma ini sisa di dompet buat ongkos beli bensin ke kantor." Kutunjukkan isi dompet yang masih tersisa lima lembar uang kertas berwarna merah.

Tak disangka tangan ibu bergerak sangat cepat dan berhasil mencomot satu lembar uang kertas berwarna merah dari dalam d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status