Share

Menduga

GAIRAH CINTA TERLARANG

PART 35

Setelah hampir satu jam perjalanan, mobil Revan berhenti di sebuah tempat wisata  pengunungan daerah kota tempatku tinggal. Pengunjung sangat banyak terlihat dari deretan mobil yang terparkir rapi.

"Ayo!" Ajak Revan. Dia berdiri di depan mobilku.

Kubuka pintu mobil, perlahan angin menerpa wajahku lembut, menyusup hingga ke tulang sumsum. Untuk  sesaat beban di kepalaku hilang tidak berbekas.

"Ayo!" Ajak Revan lagi, matanya menatap heran ke arahku yang sedang menikmati semilir angin yang membangkitkan semangatku.

"Eh ... iya." Kuraih tas dan ponsel lalu kututup pintu mobil.

Aku berjalan di belakang mengikuti arah jalan Revan. Dia berhenti di sebuah gubuk kecil yang agak jauh dari para pengunjung.

"Van, kita duduk di sana aja, Yuk!" Telunjukku mengarah pada gubuk yang dekat dengan pengunjung lain.

"Aku ingin bicara hal penting, hal yang tidak bisa didengar oleh orang lain." Raut waj

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status