Share

BAB 107 Rumah Baru Lagi

"Kembali atau tidaknya aku pada Mas Rendi, itu sudah bukan urusan Bapak lagi. Mohon jangan seperti ini, ini kantor, Pak."

Sekuat tenaga aku mencoba untuk melepaskan diri dari pelukan Pak Anggara yang begitu eratnya memelukku. Aku sampai kewalahan untuk menahan air mataku agar tidak menetes saat kejadian ini, sebab sesakit itu lah yang aku rasakan saat harus benar-benar pisah dengan Pak Anggara.

Puzzle kenangan yang sudah kita lewati berdua seolah silih berganti nampak pada ingatanku. Dalam masa-masa terpurukku karena kehidupan rumah tanggaku, Pak Anggara datang bak seseorang yang begitu sempurna memenuhi segala ekspektasiku yang tidak mungkin pernah terjadi, ternyata bisa terjadi dengan mudahnya.

Banyak kebahagiaan yang dia berikan dalam hidupku walau kita baru berhubungan sebentar. Bukan hal yang semu, tetapi nyata adanya. Bukan sekedar janji tetapi ia memberikan buktinya. Namun ternyata pria seperti itu bukan untukku. Tuhan tidak mengizinkan. Tuhan tidak memberikan izinnya dengan m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status