Share

BAB 50 Sudah Tertakar

"Iya, saya kenal."

"Kamu makin cantik saja, Tiana. Kamu sudah menikah? Terakhir kali kita ketemu pas kita mau sekolah, kan? Aku pindah ke kota."

Dengan tanpa wajah bersalah Samsi memujiku padahal di sebelahnya duduk istrinya yang mempunyai julukan sebagai kembang desa. Meskipun itu bisa aku anggap sebagai basa-basi, tetapi rasanya tidak pantas diucapkan di depan pasangan sendiri disaat sedang memuji orang lain apalagi lawan jenis. Terkadang lebih baik tidak beramah tamah dengan orang lain, jika itu hanya akan menyakiti pasangan sendiri.

But, we never know. Setiap orang berbeda-beda, beda isi kepala tentu beda juga dengan pemikirannya. Hanya saja aku tetap menyayangkan itu sebab aku sendiri pernah mengalaminya. Semoga istri Samsi tidak sesensitif aku.

"Iya, betul. Saya sudah menikah dan menetap di Ibukota. Saya pulang untuk mengunjungi Bibi dan berkunjung ke makam Ayah dan Ibu."

"Sayang sekali kamu sudah menikah."

"Kalau begitu kami permisi. Terimakasih banyak."

Aku segera mengakhiri o
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status