Share

BAB 77 Oleh Mataku

Aku tidak bisa menyalahkan Pak Anggara sepenuhnya, sebab dalam posisi bercinta kami tadi, tentu sulit baginya untuk segera melepaskan dan mengeluarkannya di luar seperti biasanya. Disisi lain yang membuat aku panik, tapi luar biasa nikmat dari kepuasan yang aku rasakan.

"Tiana? Kamu marah padaku?"

Aku menggelengkan kepalaku. "Aku tidak marah."

Aku hanya sedikit takut jika aku hamil saja. Sebab rahimku benar-benar sehat karena aku sering memeriksakan kesehatanku, ditambah dengan fakta yang sudah jelas jika Mas Rendi lah yang tidak bisa memberikan keturunan.

Aku bukan tidak ingin hamil, hanya saja jangan sampai diwaktu yang tidak tepat. Aku masih harus menjalankan rencanaku sampai akhir.

"Lalu bagaimana? Tenang saja, aku akan bertanggung jawab dan menikahimu."

"Sepertinya ini bukan masa suburku. Sekarang kamu antar aku pulang saja dulu."

Aku langsung merapikan pakaian dan kembali ke tempat dudukku.

Sesampainya di rumah, aku langsung membuka sabuk pengaman tanpa berpamitan. Sekali lagi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status