Share

BAB 76

Raut wajah Fadhil terlihat rumit, ada kesedihan dan kemarahan dalam tatapan matanya.

Awan merasa ada yang tidak beres, karena itu ia bertanya lebih lanjut, "Katakan, apa yang sebenarnya terjadi?"

Fadhil menarik napas dalam dan membuangnya secara perlahan. Sepertinya, karena peristiwa beberapa waktu terakhir cukup menguras emosinya.

"Mungkin kamu tidak mengingat ini. Dulu, setelah kematian Angku Abu Fikri, kakekmu. Angku Adli Fikri segera memutuskan pensiun setelahnya, sebagai ketua klan Atmaja. Saat itu, ia sengaja menetap di kampung ini."

"Itu semua bukan tanpa alasan, bukan hanya sekedar ingin menikmati masa tua beliau dan bernostalgia di kampung kelahirannya, bukan! Melainkan untuk menjaga sebuah pusaka."

"Pusaka?"

Kening Awan berkerut heran. Pusaka seperti apa yang membuat saudara kembar kakeknya itu sampai rela meninggalkan klannya dan menetap di kampung ini?

"Iya. Pusaka itu dikenal dengan nama pusaka raja harimau."

"Pusaka Raja Harimau?" Seru Awan terkejut.

Pikirannya dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status