Share

BAB XXIX

Rytme kembali membawakan dua botol anggur kepada kami, dia tersenyum lalu meninggalkan kami, dia berdalih kalau dia harus melayani tamu lainnya. Acara ini seperti memang sudah direncanakan, karena sebelumnya tidak ada lampu gantung diluar Lhome Funeral.

Aku tidak sadar kalau ada yang mendekati kami dari belakang,

“ Boleh aku bergabung?” tanyanya pada kami,

Aku meliriknya, aku terkejut saat melihatnya. Dari ujung kaki hingga ujung kepala aku menatap, dia bukan manusia. Dia adalah salah satu dari keluarga Tarmus atau yang aku sebut suku Tarmus, dia seekor kelinci.

Perawakan sagat berbeda dengan Tarmus pada umumnya, dia memiliki bulu putih yang bersih tanpa campuran warna lainnya, bola matanya hitam berkilau, tanduknya hanya tumbuh kecil selayaknya bayi kambing, gigi kelincinya sangat lucu menurutku, sepertinya dia rajin untuk menyikat giginya.

Apa benar ada tarmus  selucu ini!

Aku tidak berfikiran aneh, aku hanya ingi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status