Share

Permintaan Mama

Pov Angga

Semalaman pikiranku berkecamuk. Rasa benci membuatku mengatakan hal buruk pada Mira. Sungguh, aku tidak tahan dengan semua yang terjadi. Terutama, kesalahan menikahinya.

Berada dalam satu kamar dengannya, bukan berarti aku akan menyentuhnya. Kami tak tidur di ranjang yang sama, Mira tidur di lantai. Jijik rasanya bila dekat dengan wanita itu.

Tengah malam, aku terjaga. Samar aku mendengar suara isak tangis. Mira. Itu artinya, wanita itu menangis semalaman. Tega tak tega, memang itu kenyataannya.

Tak bisa tidur kembali, aku meraih ponsel yang ada di dekat bantal. Ada banyak pesan dan panggilan. Dari Naura. Seperti biasa, dia tak bisa tidur.

Aku tak membalas pesan Naura. Mungkin saat ini dia sudah tidur. Apalagi tak ada tanda dia sedang online.

Kembali kuletakan ponsel ke samping bantal. Bersamaan itu ponselku menyala, ada panggilan masuk. Ponsel memang kusunyikan agar tak mengganggu suara deringnya. Naura.

Sejenak aku melirik Mira. Suara isaknya masih terdengar. Akhirn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status