Share

18. Tragedi Roti Sobek

Malam ini Cia tak bisa berhenti untuk tersenyum. Bahkan saat selimut sudah menutupi tubuhnya dan lampu kamar yang padam, bibirnya terus melengkung ke atas karena bahagia. Dengan gemas dia meraih guling dan meremasnya kuat. Cia juga menahan suaranya saat ini.

"Dia masih inget!" gumam Cia lagi kembali merebahkan diri.

Dia menatap langit kamar dengan pandangan menerawang. Mencoba mengingat kembai ingatan manis akan makan malam yang menurutnya sangat istimewa. Cia rela menukar kebahagiaannya yang lain agar bisa mendapat kesempatan yang sama, yaitu merasakan masakan Agam yang membuatnya semakim jatuh hati.

"Kayaknya usaha move-on gue gagal."

***

Febi menatap panti asuhan di depannya dengan lesu. Berbeda dengan raut wajahnya yang tidak suka, Cia di sampingnya malah tersenyum senang. Jujur, Febi merasa ada yang aneh dari diri Cia. Namun sampai detik ini sahabatnya itu masih belum bercerita apa-apa.

"Kering gigi lo nyengir mulu," tegur Febi sinis dan berjalan lebih dulu memasuki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status