Share

85. Sebuah Kenangan

Langit hampir saja gelap. Seorang gadis berdiri di depan panti dengan pandangan berharap. Langkahnya terasa berat pertanda jika ia tak siap. Namun tak ada lagi waktu untuk meratap. Waktunya sudah habis karena ia yang tak cakap.

Hari ini adalah hari terakhir Cia duduk di sekolah menengah atas. Hanya tinggal menunggu hari sampai hari perpisahan tiba. Bukannya langsung pulang, kakinya malah membawanya ke sebuah panti. Panti yang menjadi tempat favoritnya selama dua tahun terakhir ini.

Dia akan melakukan sesuatu. Sesuatu yang menjadi kunci untuk langkahnya ke depan. Sesuatu yang sudah ia pikirkan dengan matang. Sesuatu yang mungkin saja bisa membuatnya sedih atau bahkan juga senang.

Cia sadar jika ia masih labil, tetapi karena kelabilannya itu dia nekat melakukan hal ini.

Suara dentuman bola basket membuat langkah Cia terhenti. Dari belakang, dia bisa melihat seorang pria yang tengah bermain basket sendirian. Mengingat jika malam hampir tiba, tentu semua penghuni panti memilih u
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status