Share

40. Mungkin kami masih saling mencintai!

"Tidak bermaksud apa–apa," elak Erlangga yang masih pada posisi sama.

"Kamu cemburu ya, Mas?"

"Enggak! Siapa juga yang cemburu. Jika dibandingkan, aku sudah pasti lebih unggul dari segi apapun darinya."

Erlangga masih menggelak. Namun kali ini, dia meletakkan laptopnya di atas nakas.

Posisi wajahnya sekarang berada tidak lebih dari satu senti dari wajah Sabrina. Kedua pasang itu saling menatap mesra.

"Benarkah kamu tidak cemburu?" Kali ini, suara Sabrina dibuat seperti suara seorang penggoda.

Jemarinya membelai rahang Erlangga yang kokoh, menelusuri dada suaminya yang bidang, lalu berhenti pada perut.

"Memangnya kenapa kalau tidak? Kenapa juga kalau cemburu? Kamu mau apa?" Beda dengan Sabrina yang dibuat–buat, suara Erlangga berubah secara naluriah.

"Tidak apa. Aku tidak mau apa–apa."

"Kamu telah menggodaku. Jadi kamu tidak boleh tidak mau apa–apa."

"Lalu, aku harus apa?"

Erlangga menampilkan senyum menyeringai dan membuat Sabrina bergidik tapi senang.

***

Setelah menyelesa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status