Share

39. Apa maksudmu, Mas?

"Baiklah, kalau begitu kita ketemu di luar saja."

"Iya, bye!"

Lalu terdengar suara helaan napas dari dalam.

Ceklek!

Bia buru–buru pergi dari sana. Dia bersembunyi di balik dinding. Karena jika dia melanjutkan jalan ke kamar, Ratna akan tahu.

***

Menjelang jam sebelas siang, Bia sudah bersiap untuk menjemput si kembar.

"Ma, Bi Sumi?" panggil Bia setengah berteriak agar kedua wanita itu keluar.

Tak lama setelah Bia memanggil, dia melihat Sumi yang terpogoh dari arah dapur.

"Iya, Neng. Ada apa?"

"Bibi lihat Mama nggak?"

"Tid—, itu Neng." Sumi menunjuk Ratna yang berjalan ke arah mereka.

"Mama mau kemana?" Bia mengerutkan kening heran saat melihat Ratna sudah tampil rapi dan cantik.

"Biar Mama aja yang jemput Tari dan Bulan. Kamu di rumah aja istirahat. Jangan kecapekan, Mama ingin punya cucu lagi. Kalau bisa laki–laki ya. Kembar lagi nggak masalah," ujar Ratna beruntun dengan senyum bahagia.

"Mama yakin tidak apa–apa?" tanya Bia setelah Ratna memberi kesempatan untuk bicara.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status