Share

38. Hampir saja ketahuan.

Mata Susi berkedut. Harus menangis atau tertawa. Mendengar perkataan Aldo barusan, rasa takut dan gugupnya menguar di udara dan hilang seketika. Terganti dengan rasa benci.

"Kurang kerjaan sekali aku mengorek informasi tentang, Anda. Hari ini, saya pun baru mengetahui kalau tunangan saya adalah sahabat, Anda."

"Ayolah, Susi. Kenapa bicaramu masih seperti itu? Apa kamu cemburu melihatku bertunangan dengan gadis lain?"

"Cemburu?" Lalu Susi tertawa sarkas. "Bukan cemburu, tapi bersyukur. Setidaknya Anda tidak lagi memiliki waktu untuk mengusikku."

"Apakah cintamu benar-benar hilang?"

"Ya. Sekarang hanya ada kebencian di sini."

***

Di sepanjang perjalanan pulang, Erlangga terlihat diam. Sabrina terheran dan berniat mencairkan suasana.

"Tidak biasanya kamu diam seperti ini? Kamu sakit?" tanya Sabrina.

"Aku hanya sedikit mengantuk." Jawaban Erlangga yang singkat dan terdengar dingin membuat Sabrina memayunkan bibirnya.

"Kalau begitu, biar aku saja yang menyetir."

"Tidak perlu, seb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status