Share

Bab 44. Percakapan Dua Wanita

Suasana di rumah itu hening, hanya terdengar isak tangis dari seorang wanita di ruangan yang berbeda.

"Aku tidak mau bercerai dan sampai kapan pun, aku tidak mau berpisah darimu!" tukas Allora panas.

Hatinya terasa panas saat Max mengungkapkan keinginannya untuk bercerai darinya.

Dunia gadis itu seakan runtuh dan entah mengapa, dia merasa sakit karena ucapan suaminya tersebut.

Butiran bening yang berasal dari kesesakan di hatinya bergulir cepat. "Max, apa kamu mendengarkan permintaanku?"

"Entahlah, Allora! Hatiku sudah mati untukmu. Aku lelah. Kamu sudah menghancurkan hidupku dan sku tidak mau kamu menghancurkan hidupku lagi untuk kedua kalinya." Wajah Max tampak dingin, begitu pula suaranya.

Allora seakan tertampar oleh pernyataan Max itu. Dari dulu, dia merasa Max-lah yang mendekati dia lebih dulu.

"Fitnah! Tuduhanmu itu tanpa landasan, Max! Sejak awal, kamulah yang menggodaku! Camilla tidak bisa memiliki anak laki-laki dan seratus persen hatimu, kamu berikan padaku!" protes g
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status