Share

24. Gedebog Pisang

"Hai," sapa Tirtha yang sudah terduduk manis di atas motor milik Agni sembari melambaikan tangannya. Ini adalah hari yang kesekian ia datang ke kampus menemui Agni, kembali melancarkan aksi pedekatenya.

Sama seperti hari-hari sebelumnya, pria itu masih memakai setelan kantornya meski sudah tidak lagi dilengkapi dengan jas dan dasi.

"Hai, Gedebog Pisang. Rajin amat tengah hari bolong begini berjemur di parkiran," ucap Agni tersenyum miring kala melihat butiran keringat yang bermunculan di dahi Tirtha.

Tirtha meringis seraya mengusap dahi dengan telapak tangannya sendiri. Dirinya memang sengaja mencuri waktu di tengah jam istirahat makan siangnya demi bisa datang ke kampus menemui Agni yang kebetulan menyelesaikan akhir mata kuliahnya di jam makan siang.

"Y-ya ... Gapapa, dong. Cahaya matahari kan bagus. Vitamin D untuk kulit," sahut Tirtha tersenyum kikuk. Tangannya kemudian menggaruk area belakang telinga yang tiba-tiba saja terasa gatal.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status