Share

Batu Sandungan

"Ma, sudahlah. Aku tidak ingin buru-buru. Aku akan menunggu sampai Belle siap," sahut Bryan yang justru membuat situasi semakin runyam, bagi Belle.

"Apa dia gila? Bukanya menyangkal bahwa aku bukan pacarnya, dia malah bicara seperti itu!?" batin Belle mengumpati Bryan.

Angel yang sejak tadi tampak menahan tawa pun akhirnya angkat bicara, "Jangan gugup seperti itu, kak. Mama tidak akan memakanmu. Kakakku ini tidak pernah dekat dengan seorang gadis, apalagi sampai membawanya pulang. Kau adalah yang pertama, kak. Makanya mama buru-buru dateng kesini, untuk bertemu dengan gadis yang sudah berhasil mencairkan si kutub es ini." Jelas Angel seraya melirik pada kakaknya, yang berakhir mendapat sentilan di keningnya oleh Bryan.

Belle hanya bisa tertawa geli, melihat tingkah kakak beradik itu. Kekonyolan mereka membuatnya teringat pada sanag kakak, yang terbaring koma di rumah sakit.

"Dasar kau ini, mana ada adik yang menjatuhkan kakaknya sendiri? Tidak bisakah kau sedikit memuji kakakmu ini di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status