Share

Kau?!

Saat matahari mulai naik ke puncak takhta tertingginya, Belle pun terbangun karena silau matahari yang menembus jendela kamarnya.

"hoaaam..."

Belle menguap sambil meregangkan tubuh dan menutupi matanya yang terkena silau matahari. Dia melirik jam yang tergantung di dinding kamarnya.

Tubuhnya terasa sangat lelah, tapi dia tetap beranjak dari ranjang nyaman itu dan meraih handuk sebelum akhirnya masuk ke kamar mandi.

Belle menanggalkan satu persatu pakaian yang menutupi tubuh indahnya. Dia memandangi tubuhnya di pantulan cermin, dan stempel yang Bryan berikan ternyata masih belum juga hilang.

Dia menghela napas panjang, "Kapan bekas-bekas ini akan hilang? Aku selalu teringat dengannya saat melihat stempel ini," keluh Belle yang kembali mengingat adegan ranjang panasnya.

Bagaimapun itu adalah pengalaman pertama bagi Belle. Namun karena tak ingin terlarut dalam khayalan, dia pun segera melanjutkan mandinya. Karena dia harus bergegas ke markas, untuk persiapan misinya hari ini.

Setelah selesai mandi dan mengganti pakaian, Belle bergegas menuju markas. Sembari menyetir, Belle menelepon orang dari pasar gelap, yang bertugas mengurus mobil sport yang mereka janjikan untuk menunjang misi mereka hari ini.

"Antarkan mobil yang kalian janjikan untuk, ke jalan xx. Aku akan kesana bersama anak buahku, untuk mengambilnya."

Setelah mengatakan hal itu, Belle pun menutup sambungan telepon itu dan mulai menginjak pedal gasnya semakin dalam. Hingga tak lama berselang, Belle akhirnya sampai di markasnya. Dia berjalan masuk ke dalam untuk mengecek apakah rekan-rekannya sudah berkumpul.

"Apa semua sudah disini" tanya Belle begitu dia melihat Jessy.

Jessy mengangguk, "Sudah, kau yang datang paling akhir."

"Baiklah, suruh semuanya segera bersiap. Bawa semua perlengkapan. Karena kita harus pergi ke jalan xx lebih dulu untuk mengambil mobil kita.

Mendengar penuturan Belle, Jessy pun mengangguk dan segera memanggil yang lainnya, sesuai instruksi sang kapten. Sedangkan Belle, memilih untuk menunggu di dalam mobilnya.

Tak lama, mereka berlima keluar dari dalam markas dengan membawa perlengkapan yang mereka butuhkan.

Belle memberikan kode agar semuanya masuk ke dalam mobil, dan mereka segera bergegas menuju jalan xx.

*

Sesampainya di tempat tujuan, mereka sudah melihat mobil sport keren, tengah terparkir didepan sebuah rumah.

"Ayo masuk" Belle mengajak mereka masuk ke dalam rumah itu.

Di depan pintu rumah itu, juga sudah ada 2 orang berbadan besar yang tengah berjaga. Dan sesampainya di ruang tamu, Belle bertemu dengan orang yang di telfonnya tadi.

Pria itu menyerahkan kunci mobil pada Belle dan menyampaikan pesan dari atasanya,"Bos Besar bilang, jika misi ini sukses dia akan memberikan bonus tambahan di luar harga barang. Dan mobil itu juga akan jadi milik kalian."

"Tunggu saja kabar baik dariku," Belle menerima kunci itu dan berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan, diikuti oleh kelima anggota timnya.

Mereka segera mengenakan kostum dan juga topeng khas milik mereka masing-masing, sebelum mereka bergerak menuju tempat yang di infokan, menjadi jalur pengiriman.

Mereka akan bersiap disana dan menunggu target mereka datang. Sesuai rencana, mereka berpencar di sepanjang rute pengiriman, untuk memantau dan saling memberi informasi pada rekan yang lain.

*

"Target terlihat di titik A," ujar Jessy dan Max yang ada di titik A.

Belle pun menyahut, "Baik, jalankan rencana."

Jessy dan Max memacu kencang mobilnya, mengikuti truk pengiriman yang berada di depan 2 mobil polisi yang tampak mengawalnya.

Melihat hal mencurigakan itu, orang yang duduk di kursi penumpang mobil penjaga itu memberitahu temannya yang tengah fokus mengemudi.

"Sepertinya mobil di belakang mengikuti kita."

"Cepat atasi," balasnya singkat.

Dor!

Dor!

Dor!

terdengar suara tembakan yang diarahkan ke mobil Max dan Jessy. Namun Max dapat menghindarinya dengan gesit.

Dor!

Dor!

Dor!

Sekali lagi terdengar tembakan, namun kali ini Jessy yang menembak mobil di depanya. Senapan yang digunakan oleh Jessy, juga sudah terpasang peredam suara, sama seperti pistol yang polisi itu gunakan.

Dia mengarahkan tembakan itu, kearah ban mobil polisi di depannya, hingga mereka kehilangan kendali dan membuat kedua mobil polisi itu saling bertabrakan.

Brak!

Salah satu mobil terbalik dan yang satu lagi menabrak pembatas, lalu terjun bebas ke bawah jurang.

"Tugasku sudah beres. Target hampir sampai ke titik B."

Sang supir truk mulai panik, karena dia melihat mobil polisi di belakangnya sudah di kalahkan.

Namun ternyata, Max tiba-tiba saja menghentikan mobilnya dan membuat sopir truk itu, sejenak dapat menghela napas lega. Dia tidak menyadari jika di depan masih ada bahaya yang mengintainya. Bryan yang mendapat kabar penyerangan sudah berlangsung pun, segera bergegas menuju lokasi.

"Giliran kita," ucap Leo.

Mereka segera menghadang mobil polisi yang berada di depan truk pengantar. Tanpa basa-basi, Belle melepaskan tembakan kearah pengemudi dan orang yang duduk di kursi penumpang.

Dor!

Dor!

Dor!

Dor!

Semua tembakan itu tepat mengenai kepala, dari empat orang anggota polisi itu. Supir truk yang kaget pun, sontak menghentikan laju kendaraannya.

Sky dan Anne pun bergegas menuju mobil pengantar untuk mengambil barangnya. Lalu mereka bergegas pergi dengan kecepatan penuh.

Beberapa saat setelah mobil Sky melaju kencang, tiba-tiba saja ada mobil yang datang kearah Belle dan Leo dengan melepaskan tembakan. Tanpa pikir panjang, Belle mengambil alih kemudi dari Leo dan aksi kejar-kejaran pun tak terelakkan.

Kedua kubu masih terus melepaskan tembakan, hingga Belle terpaksa menyalakan nos. Tapi dia tidak menyangka jika mobil di belakangnya juga mempunyai barang yang serupa.

Karena terdesak, Belle membelokkan mobilnya memasuki area konstruksi terbengkalai, lalu bergegas turun dan bersembunyi sambil membawa senjatanya.

Pengemudia mobil yang mengejar Belle itu tidak lain dan tidak bukan adalah Bryan. Dia mengikuti mobil Belle masuk ke area itu dan langsung di sambut peluru panas dari Belle.

Dor!

Bryan dan rekannya, Steve dengan sigap bersembunyi di belakang mobilnya. Mereka masuk ke area itu dan berpencar mencari target mereka. Belle bersembunyi di belakang tangga dan bersiap menyergap Bryan.

Bryan yang merasakan ada orang di dekatnya pun segera menendang tangan Belle yang sedang memegang senjata, hingga senjat itu terlempar, dan membjat Belle segera maju menyerang Bryan.

Dor!

Dor!

Bryan berusaha menembak Belle, tapi Belle dengan lincah menghindarinya dan menyerang Bryan dari jarak dekat.

Dia menendang pistol Bryan, hingga terlempar dan mereka pun berkelahi tangan kosong.

Namun pada akhirnya, salah satu tangan Belle sudah dikunci oleh Bryan dan dengan cepat dia menyingkap topeng yang Belle kenakan.

Bryan kaget melihat wajah Belle, "Kau—"

Belum sempat Bryan bereaksi, Belle yang melihat celah pun langsung melawan balik, hingga Leo datang tepat waktu dengan mengendarai mobilnya melaju kearah Belle. Mereka pun bergegas pergi, disaat Bryan masih terkejut dengan apa yang dilihatnya.

"Tidak salah lagi, dia wanita yang bersamaku malam itu."

Suara rintihan Steve, membuat Bryan tersadar dan segera membawa rekannya itu ke rumah sakit, karena Steve terkena tembakan dari Leo.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status