Share

Bab 30

Sepulang dari rumah sakit sore itu, Bimo tak ingin langsung pulang.

"Kanaya sudah pulang belum ya, dari kuliahnya?" gumamnya merasa rindu, dengan gadis berlesung pipi itu.

Terlihat langit mulai gelap, angin berhembus sedikit kacang, menghantarkan hawa dingin, pertanda hari akan hujan.

Jam masih menunjukkan pukul setengah empat. Niken tampak berlari-lari, menghampiri pemuda berkuncir itu, di parkiran.

"Mas Bimo, aku ikut mobil kamu ya?" ujarnya, segera memegang lengan pemuda itu.

Entah mengapa, Bimo kini merasa risih, di perlakukan seperti itu, oleh Niken.

"Maaf Niken, tapi aku tidak langsung pulang, aku masih ada janji dengan seseorang." tolak nya.

"Janji? janji sama siapa?" tanya Niken, terlihat curiga.

"Itu bukan urusan kamu Niken, sudah ya, kamu pulang naik mobil kamu sendiri saja." Bimo segera melepas pegangan tangan gadis itu, dan membuka mobilnya.

"Orang itu pasti perempuan kan?" Niken berkata dengan dingin, menahan pintu mobil Bimo.

"Itu bukan urusan kamu." jawab Bimo.

"Tetap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status