Share

Gadis yang Tertawan bab 38

Diah tersadar dari lamunannya ketika Bena menepuk pipinya yang basah oleh air mata, gadis itu mengerjap beberapa kali dan menghapus bulir bening yang sedari tadi mengalir. Semua mata memandang dengan tatapan sinis—termakan hasutan. Jari-jari Diah mencengkram erat keranjang pakaian untuk mengurangi kesedian.

"Maafkan aku. Aku akan kembali ke sungai untuk mencuci baju-baju ini lagi," ucap Diah lemah.

"Pergilah, dasar gadis lemah!" ejak Bena, ia segera membalikkan badan dan berlalu pergi bersama gadis yang lain.

Saat tiba di rumah yang menjadi tempat tinggal mereka, Bena melihat Dara yang tengah berdiri di sisi beranda. Wanita itu sedang memandang lurus ke arahnya. Entah kenapa, Bena tidak menyukai tatapan gadis itu. Bola mata yang berbentuk buah badam—tajam, indah, dan terlihat hidup.

"Di mana Diah?" tanya Dara pada mereka yang baru saja tiba.

Bena melirik sekilas, tetapi mengacuhkan pertanyaan Dara. Ia sibuk menjemur pakaiannya di tali yang terikat di kedua sisi pohon di halaman.

Dara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status