"Rain, menikahlah denganku dan kita bertiga akan menjadi keluarga yang bahagia." Christian membuka kotak beludru warna merah yang di dalamnya terdapat cincin bunga lily di hadapan Rain.Rain menatap wajah Christian yang juga sedang menatapnya dengan penuh harap, tangannya perlahan bergerak memegang kotak beludru warna merah yang terbuka lebar memperlihatkan cincin berlian indah. Alih-alih menerima cincin pemberian Christian, Rain malah menutup kembali kotak beludru warna merah sebagai tanda kalau dia menolak lamaran Christian."Kau sudah tahu jawabannya, aku akan mengambil putraku kembali dari tanganmu tanpa harus menikah denganmu dan pindah ke rumahmu yang seperti neraka bagiku," ucap Rain. "Sekarang cepat pergi dari apartemenku atau aku akan memanggil keamanan untuk menyeretmu keluar dari sini," usirnya kemudian."Kau dan Adrian tidak akan pernah bisa memenangkan hak asuh Richie meskipun kalian berdua menyewa seribu pengacara sekalipun untuk melawanku," ucap Christian."Kita lihat s
TIIN TIIIN!!"CEPAT BUKA PINTU GERBANGNYA, BODOH!!" Rain berteriak kencang sambil terus menekan klakson mobilnya tanpa henti hingga memekakkan telinga, ia sengaja melakukannya agar penjaga gerbang segera membukakan pintu untuknya.Pintu gerbang yang berdiri kokoh menjulang ke langit perlahan terbuka dan Rain langsung tancap gas memasuki halaman mansion mewah, ia berlari kencang masuk ke dalam rumah tanpa menghiraukan tatapan mata belasan pelayan yang sedang bekerja membersihkan seluruh ruangan. Rain berlari menuju ke ruang makan dan melihat Christian hendak menyuapkan potongan pancake ke dalam mulut Richie."CHRISTIAN, NO!!" Rain berlari mendekati meja makan, ia reflek menepis tangan Christian hingga garpu yang sedang dipegang sang billionaire terjatuh ke lantai.Rain juga menyambar cepat piring yang berisi makanan milik Richie dan Christian lalu melemparnya ke lantai hingga sandwich dan pancake yang hendak dimakan oleh Christian dan Richie tercecer di lantai. Christian reflek berdiri
"Jadi, Rain yang membayarmu dengan sangat mahal untu menyusup ke kediamanku karena Rain ingin meracuniku dan putraku," ucap Christian memastikan."Ya, tentu. Karena putramu adalah anak haram yang harus dilenyapkan dari muka bumi ini untuk selama-lamanya," balas sang pria sambil terkekeh.Christian tersenyum sinis dan mulai menunjukkan wajah bengisnya, ia memegang dagu anak buah Alex sambil menekannya kuat-kuat agar mulut sang pria terbuka. Tanpa menunggu lama sang billionaire kejam itu menaburkan bubuk racun ke mulut anak buah Alex lalu ditutupnya mulut sang pria dengan telapak tangannya agar racun bisa tertelan sempurna."Mati kau!! Pergilah ke neraka," ujar Christian."Fuck you!! Aku tidak mau mati, cepat berikan aku penawar racun!! Penawar racunnya ada di dalam kantong celanaku," ucap sang pria yang berteriak panik sambil terus meludahkan sisa-sisa racun yang masih tertinggal di mulutnya, ia menelan racun yang dosisnya tidaklah banyak tapi mampu membunuhnya dalam hitungan menit se
"Christian!! Hentikan," ujar Rain sambil mendorong kuat-kuat perut sixpack Christian, wajahnya berpaling cepat memutus ciuman panas Christian.Christian terus maju menyerang Rain, tak hanya menyerang bibir tapi juga leher lalu turun ke dada sang wanita. Serangan gairah sang billionaire memang berhasil menaklukkan tubuh Rain akan tetapi ia masih belum berhasil menaklukkan kembali hati yang sudah terlanjur membeku karena kesalahannya di masa lalu sehingga Christian kini sedang berjuang keras menggunakan segala cara dan salah satunya adalah dengan memakai jalur sentuhan intim."Christian, hentikan!!" Rain terus mendorong tubuh kekar Christian agar menjauh darinya tapi sang billionaire gagah itu tak mengindahkan ucapannya sama sekali.Tubuh indah nan harum Rain bagaikan mantra sihir yang selalu sukses membuat Christian terhanyut hingga melupakan segalanya, lelaki berdagu belah itu terus melancarkan aksinya meskipun Rain terus menolaknya. Tidak ada kata menyerah dalam kamus Christian kalau
"SHIT!!" Erick menarik tangan Lucy lalu menyeretnya pergi menjauhi mobil. DHUAARR!! Baru melangkah beberapa meter, bom yang dipasang di mobil Erick meledak yang berhasil menghancurkan belasan atau bahkan mungkin puluhan mobil. Jendela kaca beberapa gedung pecah dan serpihan-serpihannya berhamburan ke tanah akibat ledakan bom, tubuh Erick dan Lucy terpental lalu terjatuh dan terkapar di tanah setelah keduanya mencoba berlindung di balik mobil pengunjung lainnya. Orang-orang berhamburan keluar dari gedung setelah mendengar suara ledakan, wajah mereka tampak panik dan ketakutan hingga mereka saling dorong saat keluar dari gedung-gedung yang berada di sekitar klab malam milik sang billionaire. "Astaga, tuan Erick!! Panggil 911," seru seorang anak buah Christian yang baru saja menemukan Erick sedang terkapar tak sadarkan diri dengan posisi memeluk Lucy. **** Keesokan harinya .... Pagi-pagi sekali Richie sudah bangun dan bocah tampn itu terdiam beberapa saat menatap langit-langit kamar
"Rain ... ikut aku, kita harus bicara." Adrian menarik tangan Rain dengan cueknya meski Christian berada tepat di samping sang wanita.Christian bereaksi cepat dengan mencengkeram tangan Adrian lalu menghempaskannya kasar, ia tidak mau wanitanya disentuh oleh pria lain selain dirinya sehingga ia langsung memasang mode protectiv kepada Rain. "Bicara di sini saja, di depanku. Aku tidak mengizinkan Rain pergi kemana-mana," ujarnya."Memangnya kau siapa berani mengatur-ngatur Rain?!" Tantang Adrian."Rain adalah ibu dari anakku sekaligus wanitaku dan aku tidak akan membiarkan wanitaku berbicara berduaan dengan lelaki lain," jawab Christian dengan tatapan menantang.Kedua lelaki gagah dan tampan berdiri berhadapan dengan dada yang membusung serta tangan yang mengepal menunggu waktu untuk saling baku hantam.Rain berdiri di tengah, di antara Christian dan Adrian untuk memisahkan jarak kedua pria yang saling mendekat lalu ia berdiri menghadap Christian dengan kepala yang mendongak ke atas ag
"Tuan Christian, saya khawatir kalau dokter Adrian akan menggunakan issu keamanan untuk mengambil hak asuh Richie," ucap Erick.Alih-alih merasa takut dengan hal yang baru saja disampaikan oleh Erick, Christian malah tertawa sambil memukul kepala Erick sambil berkata. "Aku akan memanggil dokter untuk memeriksa kepalamu, mungkin saja kepalamu habis terbentur aspal atau benda keras lainnya hingga menyebabkan otakmu menjadi bodoh."''Akkhh!! Tuan Christian, saya ini seorang pasien. Tolomg jangan pukul kepala saya," rintih Erick kesakitan sambil memegangi kepalanya."Aku akan terus memukuli kepalamu sampai kepintaranmu kembali ke otakmu," ucap Christian."Kenapa? Apakah saya salah berbicara?" Tanya Erick."Ya, tentu saja kau salah bicara makanya aku memukul kepalamu. Sekarang kau pikir, apakah selama bekerja denganku kau pernah melihatku ketakutan dalam menghadapi musuh?""Tidak, tidak pernah sekalipun," jawab Erick."Lalu kenapa kau bisa berpikir aku akan lari ketakutan saat menghadapi A
"Mmhhh!! Mmhh!!" Rain mencoba berteriak meminta pertolongan saat seorang pria menerobos masuk ke dalam kamarnya dan membekap mulutnya."Jangan bergerak atau aku akan melucuti semua pakaianmu, aku tidak segan memperkosamu dan membuatmu berteriak kencang hingga suaramu bisa didengar oleh semua orang di mansion ini," ancam seorang pria bersuara berat.Rain memicingkan kedua matanya agar ia bisa melihat dengan jelas wajah pria yang berani berbuat kurang ajar kepadanya, perempuan itu mencoba menerka-nerka identitas sang pelaku yang ciri-ciri fisiknya mirip dengan seseorang yang sangat ia benci. Rain sudah tidak ragu lagi untuk melawan, ia mengangkat sebelah kakinya dan mencoba menendang area sensitif yang sekaligus menjadi titik lemah sang pria akan tetapi tendangannya berhasil ditangkis oleh sang pria."Dasar kau berengsek, keparat!! Tidak bisakah kau membiarkanku tidur dengan tenang meski hanya satu malam, Christian?!" Kata-kata makian kasar langsung meluncur dari bibir Rain setelah Chr