"Kenapa, Christian?!! Apa kau tidak terima karena aku mencambuk kedua pelacur yang kemarin sudah memuaskan birahimu?! Kau sangat menjijikkan, Christian!!" Teriak Rain."Oh yaa, kemarin Christian menyetubuhiku dengan sangat liar, Rain!! Pantas kau meninggalkan Adrian demi Christian karena kebutuhan seksmu bisa terpenuhi," ujar Mikha yang memas-manasi Rain."TUTUP MULUTMU, BITCH!! AKU AKAN MENGIRIMMU KE NERAKA MENYUSUL PAPA BERENGSEKMU," bentak Rain yang hendak mencambuk Mikha tapi langsung dihalangi oleh Christian.Christian membopong Rain ke atas pundaknya karena Rain semakin susah untuk dikendalikan. "Hall, tendang kedua pelacur itu ke jalanan karena aku sudah muak dengan wajah burik mereka," titahnya kepada Hall."Turunkan aku, Christian!! Biarkan aku membunuh kedua pelacur itu," teriak Rain sambil memukuli punggung kokoh sang billionaire.Christian membawa Rain ke kamarnya, tubuhnya langsung diserang begitu ia menurunkan Rain dari bahunya akan tetapi ia masih diam tidak melawan dan
"Apakah ini balasanmu kepadaku, Rain? Aku tahu kalau aku tidak sehebat Christian akan tetapi aku selalu berusaha memberikan semua yang aku miliki kepadamu," ujar Adrian."Maafkan aku, semua ini terjadi begitu saja tanpa aku sadari," jawab Rain.Adrian dan Rain sedang berbicara berdua di taman tanpa Christian akan tetapi ada Hall serta seorang bodyguard yang sedang menjaga Rain dari jarak beberapa meter. Awalnya Christian menentang keras saat Rain meminta izin untuk berbicara berdua dengan Adrian akan tetapi hati sang billionaire luluh ketika Rain memohon dan mengiba, Christian memang memberikan waktu tapi dengan kawalan dua bodyguard dan hal ini dilakukan oleh sang billionaire karena ia tidak mau melihat wanitanya berduaan dengan pria lain.Tatapan mata Adrian tertuju ke cincin yang terlingkar di jari manis Rain, matanya memicing tajam karena cincin yang menghiasi jari manis tunangannya bukanlah cincin pertunangan yang ia beli ulang untuk menggantikan cincin pertunangan mereka yang te
"Daddy ... Daddy," panggil Richie sembari menggelitik leher Christian dengan jari-jari mungilnya. Christian yang masih tertidur pulas kini telah bangun setelah putranya dengan sengaja membangunkannya, matanya memicing agar ia bisa melihat wajah putranya dengan jelas akan tetapi wajah mungil itu kini sedang bersembunyi di balik bantal lalu ia menangis. "Ada apa, Richie? Kenapa kamu menangis? Apa kamu bermimpi bu--" Ucapan Christian terhenti saat ia memegang tubuh putranya yang terasa dingin dan basah, bau pesing tercium dari tubuh sang bocah sehingga ia mengetahui alasan putranya menyembunyikan wajah di balik bantal lalu menangis kencang. "Daddy." "Richie, ada apa? Ada apa ini, Christian? Kenapa Richie menangis?" Tanya Rain yang juga ikut terbangun setelah mendengar tangisan putranya. "Richie mengompol dan aku rasa dia takut kena marah makanya dia menangis," jawab Christian yang langsung menggendong putranya dan mulai menenangkannya. "Tidak apa-apa, Sayang. Mommy dan Daddy tidak ak
"Tuan Christian!! Ada penyusup di kapal yang telah membunuh awak kapal kita," lapor seorang pria yang berpakaian setelan jas lengkap dan bertubuh tinggi kekar."Richie, cepat ke sini." Rain langsung menggendong putranya dan memeluknya erat begitu mengetahui ada yang tidak beres."Dimana?" Tanya Christisn dengan ekspresi wajah dingin."Jenazahnya ditemukan di tempat penyimpanan dan sekarang sedang diselidiki oleh tuan Kiehl," jawab sang pria."Hall, jaga Rain dan Richie. Aku akan pergi sebentar melihat situasi," titah Christian."Jangan pergi, aku takut." Rain meraih lengan kekar Christian sembari mencengkeramnya erat-erat dengan tangan yang tampak gemetaran.Situasi di kapal pesiar mewah milik Christian Abraham menjadi semakin tegang terlebih saat ini ada Richie, seorang penyusup telah berani membunuh seorang awak kapal dan tentu saja hal itu tidak bisa dianggap hal remeh karena mungkin saja ada masalah besar yang akan terjadi setelah ini."Jangan takut, aku hanya pergi sebentar untuk
"FUCK!! Akan kutuntut perusahaan yang membuat jet ski jelek ini," maki Christian sebelum ia melompat ke laut.Christian berenang ke arah lain untuk menjauhi jet ski setelah meletakkan kotak berisi bom di atasnya, tak ingin mati konyol ia mengambil napas dalam-dalam sebelum ia mulai menyelam saat bom hampir meledak. "5 ... 4 ... 3 ... 2 ... 1."Dhuarrr!! Bom meledak dengan dahsyatnya hingga membuat jet ski hancur dan potongan-potongannya berterbangan ke udara, meski sudah menyelam akan tetapi tetap saja efek ledakannya berdampak kepada Christian yang sedang menyelam. Nahas, kepalanya terhantam benda keras saat ia mengambil napas ke permukaan hingga kepalanya berdarah dan ia hampir pingsan.Christian mengangkat dan melambaikan tangannya untuk menarik perhatian anak buahnya yang ada di kapal, matanya perlahan mengabur dan darahnya terus menetes ke air laut meski ia sudah berusaha menahannya. Ia khawatir bau darahnya akan menarik perhatian ikan hiu atau hewan buas lainnya sehingga ia ter
"Hall, ada sebuah kapal asing yang melaju dengan kecepatan tinggi mendekati kapal kita dan aku rasa mereka adalah perompak," tutur salah seorang rekan kerja Hall. "Berapa lama sampai mereka datang?" Tanya Hall sembari menatap hamparan samudera. "20 atau mungkin 15 menit." "Siapkan senjata untuk perlawanan dan apakah kau sudah menghubungi tuan Erick untuk meminta bantuan?" Tanya Hall lagi. "Ya, sudah. Tuan Erick sedang dalam perjalanan bersama puluhan orang lainnya,," jawab sang pria. Hall berjalan cepat menuju ke ruang anjungan untuk menemui sang nahkoda kapal. "Maksimalkan kecepatan kapal dan minta bantuan kepada--" "Apakah anda yang memimpin di sini? Saya hanya akan mematuhi perintah tuan Christian saja, bukan kau yang hanya seorang pengawal rendahan." Sang nahkoda sombong itu pun berani menentang perintah Hall dengan memotong ucapan sang lelaki dengan cepat. Darah Hall seketika mendidih hingga seluruh wajahnya menjadi merah padam akibat ucapan pedas yang dilontarkan oleh san
Christian melumat bibir Rain dengan penuh gairah dan cinta, tidak ada lagi penolakan ataupun makian yang keluar dari bibir sang wanita. Kedua jantung berdegub kencang seolah mereka jatuh cinta untuk yang pertama kalinya dan semuanya mengalir begitu saja seperti air, tangan besar nan kokoh mengusap lembut bibir tipis yang masih basah karena sapuan lidah sang billionaire."Cepatlah kembali dan jangan terluka lagi," ucap Rain."Apa kau sudah bisa menerimaku lagi seperti dulu?" Tanya Christian."Entahlah, aku hanya tidak ingin melihatmu terluka. Hatiku terasa sakit saat melihatmu berlumuran darah," jawab Rain dengan kepala tertunduk.Christian tersenyum lalu ia memeluk erat tubuh mungil yang ingin ia lindungi seumur hidupnya. "Aku akan kembali secepat mungkin dan kita berdua akan membicarakan banyak hal," ucapnya."Hmm ... baiklah tapi dengan satu syarat," timpal Rain."Apa syaratnya?"No sex dan tanpa obat perangsang," jawab Rain."Kita lihat saja nanti," ucap Christian. "Ini ...." Ia me
"Jatuhkan pistolmu atau aku tidak segan untuk meledakkan kepala putramu hingga otaknya berceceran di lantai," ancam salah seorang perompak seraya menodong kepala Richie dengan pistol."Daddy!! Daddy!!" Richie menangis ketakutan sambil terus memanggil ayahnya.Christian tidak memiliki pilihan lain, ia mengangkat kedua tangannya ke atas tanda ia sudah menyerah dan dengan perlahan-lahan ia menurunkan pistolnya sambil menatap ke arah musuhnya yang terus memperhatikannya. Otak sang billionaire kejam itu sedang berpikir keras mencari celah untuk menyerang musuhnya, dan ia akhirnya menemukan setitik kesempatan yang akan digunakannya untuk melakukan perlawanan."CEPAT JATUHKAN PISTOLMU, BODOH!!" Teriak sang perompak lagi yang kesal dengan keleletan Christian."Lihat ini," ucap Christian sambil menjatuhkan pistolnya.Mata sang perompak terlihat bergerak mengikuti pergerakan pistol yang dijatuhkan Christian dan di saat itulah sang billionaire pun mulai beraksi. Christian menjatuhkan tubuhnya k