“Adrian, kau sudah gila!! Kenapa kau malah membawa Richie kemari padahal di luar ada Christian dan ada puluhan atau bahkan ratusan mata-mata pria kejam itu,” amuk Rain.“Rain, maaf. Aku tidak tega melihat Richie menangis karena sudah lebih dari sebulan tidak bertemu denganmu,” ucap Adrian.“Mommy, apakah Mommy dan Daddy bertengkar?” Richie mendongakkan kepalanya agar ia bisa menatap wajah ibunya lalu ia kembali meletakkan kepalanya di perut sang ibu yang terasa sangat hangat, wajahnya terlihat sedih dan ia hampir menangis karena mendengar pertengkaran Adrian dan Rain.“Tidak, Sayang. Mommy dan Daddy tidak sedang bertengkar tapi kami berdua sedang membicarakan kapan Mommy bisa pulang,” bohong Adrian seraya mengusap lembut kepala mungil sang bocah.“Benar. Mommy sudah bosan tidur di sini makanya Mommy mengatakan kepada Daddy untuk membawa Mommy pulang ke rumah,” timpal Rain.“Lalu kapan Mommy akan pulang? Aku ingin makan pancake blueberry buatam Mommy,” tanya Richie.“Dua hari lagi Momm
“KA … KAMUU?! Kenapa si bocah blueberry bisa ada di dalam mobil?!” Pekik Christian.“Tidak tahu, Tuan. Apa yang harus kita lakukan? Gawat!! Orang tuanya pasti sedang panik sekarang,” jawab Erick sembari memegangi kepalanya.Kehebohan pun terjadi, tak hanya di dalam mobil limousin milik Christian saja tapi juga di rumah sakit. Akan tetapi kehebohan di dalam mobil sang billionaire lebih hebat ketimbang di rumah sakit, kedua pria yang tidak pernah berurusan dengan anak kecil kini dibuat pusing tujuh keliling dengan kelakuan random sang bocah yang usianya belum genap 3 tahun.“Astaga!! Kenapa hari ini aku sangat sial karena terus diganggu oleh bocah blueberry,” ujar Christian.“Uncle, ini apa? Aku mau minum,” tanya Richie sembari menunjuk sebuah botol yang ada di dalam sebuah box.“Jangan!! Itu wine, rasanya tidak enak dan pahit seperti obat sakit kepala,” larang Erick.“Uncle, aku mau nonton Barney and friends. Mau nonton Tyrex dan dinosaurus yang besar.” Richie menunjuk tv sambil melomp
“Adrian, apa kau sudah menemukan Richie? Dia pasti sedang tersesat di suatu tempat,” tanya Rain, ia terlihat panik dan terus menangis tanpa henti karena putranya tak kunjung ditemukan. “Richie tidak hilang Rain, dia ….” Adrian tidak melanjutkan ucapannya dan ia terlihat ragu untuk mengatakan yang sebenarnya kepada Rain. “Kalau Richie tidak hilang lalu anak itu ada dimana sekarang? Kenapa kau tidak membawanya ke sini?! Cepat katakan dimana Richie sekarang,” desak Rain sembari menggunacang tangan kekar Adrian. Adrian menghela napas panjang lalu ia menunjukkan rekaman CCTV yang merekam kejadian ketika Richie menghilang, ia terlihat ragu karena tidak bisa membayangkan reaksi Rain setelah melihat rekamana CCTV akan tetapi bagaimanapun juga Adrian harus memberitahu tunangannya kemana putra mereka menghilang. Rain terkejut hingga ia menutup mulutnya yang menganga lebar dengan tangannya. “Tidak mungkin!! Katakan kepadaku kalau rekaman itu bohong, Adrian!!” “Rain, Richie diam-diam mengi
“Tuan Christian, hari sudah semakin siang dan kita harus mengantarkan Richie ke orang tuanya.” Suara Erick membuat tawa Christian terhenti. Christian sedang sibuk bermain dengan Richie sehingga ia jadi lupa kalau bocah tampan yang sudah sangat dekat dengannya itu harus segera dikembalikan kepada orang tuanya. Wajah ceria nan hangat Christian seketika lenyap dan kembali dingin seperti biasanya. “Tidak bisakah aku bermain sebentar lagi dengan Richie?” Tanya Christian memastikan. Erick menggeleng pelan lalu ia berkata. “Saya tahu kalau anda sudah sangat jatuh cinta dan sayang kepada anak ini, tapi … anak ini masih sangat membutuhkan kasih sayang dari kedua orang tuanya dan bukannya orang asing seperti kita, Tuan.” “Ya, aku tahu. Tapi kau tetap harus menyelidiki identitas anak ini karena aku ingin sekali mengadopsinya jika kedua orang tuanya tidak becus atau tidak mau merawat anak ini,” jawab Christian. “Baik, saya akan menyelidikinya seperti yang anda minta,” ucap Erick. Samantha, p
“Aku akan memberimu uang yang sangat banyak kalau kau mau bekerja sama denganku untuk mrenyingkirkan Christian,” ucap Rain seraya menatap mata Alex.Alex tertawa terbahak-bahak setelah mendengarkan permintaan Rain yang menurutnya sangatlah lucu dan konyol. “Apakah kau sedang bercanda denganku? Kau adalah wanita Christian tapi kau malah datang kepadaku dan memintaku bekerja sama denganmu untuk menyingkirkan Christian,” ujarnya.“Tidak!! Aku tidak sedang bercanda dan aku sangat serius, Alex!! Aku tidak memintamu dengan cuma-cuma, aku akan membayarmu dengan uang yang sangat banyak kalau kau mau bekerja sama denganku,” balas Rain.Alex berjalan mendekati Rain, ia sengaja berdiri di hadapan Rain supaya ia bisa menatap wajah sang wanita dengan jelas dan melihat apakah Rain sedang membohonginya ataukah tidak. “Lalu, apa alasanmu? Kenapa kau ingin menyingkirkan Chrisrian padahal kau adalah wanitanya?”“Kau … itu semua karena perbuatanmu dulu yang telah memfitnahku!! Karena ulahmu dulu, hidupk
“Rain, tunggu!!” Christian berjalan cepat agar bisa menyusul Rain yang sedang berlari kecil menuju ke kantornya.Rain semakin memepercepat langkahnya bahkan ia berlari menuju ke kantornya agar ia bisa menghindar dari kejaran Christian, perempuan berambut cokelat lurus panjang itu terlihat kesulitan saat berlari karena high heels yang dikenakannya sangat mengganggu. Rain bergegas masuk ke dalam kantornya dan ia cepat-cepat menutup pintunya akan tetapi tangan kekar Christian berhasil menahan pintu hingga ia berhasil menerobos masuk.Christian menutup pintu dan menguncinya dari dalam agar Rain tidak bisa kabur lagi darinya. “Kenapa kau selalu kabur dariku, Rain?! “Rain berlari dan berlindung di balik mejanya saat Christian berusaha mendekatinya, ia mengobrak-abrik meja kerjanya untuk mencari benda yang bisa ia gunakan untuk mengancam Christian. “Jangan mendekat atau aku akan membunuhmu dengan menusuk mu menggunakan cutter ini,” ancamnya.“Tusuk saja tubuhku sesuka hatimu, bukankah kau s
“Masukkan obat ini ke dalam minuman Christian dan aku akan mengirim anak buahku untuk menghabisi nyawa pria berengsek itu.” Kata-kata Alex terus terngiang di telinga dan otak Rain, dorongan untuk menyingkirkan Christian dari dunia ini dirasa sangat kuat hingga wanita berambut cokelat keemasan itu rela menjalin kerja sama dengan Alex meskipun di dalam lubuk hatinya yang terdalam ia tidak tega untuk melakukannya. “Rain, berikan semua data dan dokumen perusahaan yang akan kita datangi,” pinta Christian yang seketika membuyarkan lamunan Rain. “Oh, apa?” “Apa kau sedang melamun? Cepat berikan semua data dan dokumen anak perusahaan yang akan kita tinjau,” ulang Christian. Rain mengambil tas jinjing warna hitam dari bangku kosong yang ada di sebelahnya lalu ia memberikannya kepada Christian, ia kembali menatap hamparan awan putih dari balik jendela kaca. Rasa malas dan kantuk tiba-tiba menyerang dirinya hingga ia akhirnya tertidur di dalam jet pribadi milik Christian yang sedang terbang
“Christian, hentikan!! Christian!!” Rain berteriak dan terus mencoba melawan tapi Christian tetap saja tidak mau menghentikan perbuatannya.Christian menciumi leher serta dada Rain, satu tangan kekarnya mengunci kedua tangan sang wanita sambil menindih tubuh Rain agar tidak bisa bergerak dan melawan kehendaknya akan tetapi pikirannya salah besar.“Aaakkhh!! Fuck!!” Pekik Christian kencang saat Rain menendang juniornya dan menampar pipinya.Rain mendorong kuat-kuat dada kokoh Christian hingga ia berhasil melepaskan diri dari kuncian tubuh kekar sang billionaire kejam, ia melompat dari ranjang lalu menyambar pisau buah yang tergeletak di atas meja. “Sentuh aku sekali lagi dan aku tidak akan segan membunuhmu, dasar berengsek!!”Christian tersenyum kesal sambil memukul ranjang kosong dengan bogeman tangannya, ia melompat dari ranjang lalu berjalan mendekati Rain. “Rupanya kau masih mengingat cara untuk membela diri seperti yang aku ajarkan kepadamu dulu,” ucapnya dengan suara berat.“Dan