Share

180

"Amora, Nak, Maam dulu, yuk. Mama suapin," seru Rubby saat melihat putrinya tengah bermain di dalam ruangan yang dikhususkan untuk tempat Amora bermain.

"Tidat mau, Mam. Mola mau main," jawab gadis kecil itu tidak memperdulikan Rubby yang menempelkan bubur yang dia blender dengan sayur dan hati ayam.

"Nanti mainnya dilanjut lagi, ya, Sayang. Sekarang, Mora maam dulu. Katanya mau cepat besar?" bujuk Rubby.

Amora menggelengkan kepalanya, mencoba menghindari sendok yang menempel di bibirnya. "Tidat mau, Mola beyum lapal!" tolak Amora sambil memanyunkan bibirnya.

Rubby menghela nafas berat, dia berdiri lalu menonjok-nonjok boneka yang ada di sekitar Amora. Amora yang melihat itu pun terkejut. Gadis kecil segera berdiri. "Mama napa? Napa Mama memutul Doly?" tanya Amora dengan mata berkaca-kaca melihat boneka kesayangannya dipukul oleh Rubby.

"Mama kesal, Mama sudah lelah buatin Mora makanan. Tapi Mora tidak menghargai Mama dan juga makana
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status