Share

Bab 110

Marco masih menatap grafik di depannya. Ia tak tahu lagi harus berbuat apa untuk membuatnya kembali melambung seperti semula. Usaha yang dilakukan Irfan selama bertahun-tahun musnah dalam seketika hanya karena kecerobohannya.

“Butuh waktu. Semuanya butuh waktu,” kata Rexy. “Bahkan seekor ulat butuh waktu untuk menjadi kupu-kupu.”

“Rex, ini nggak ada kaitannya dengan ulat atau kupu-kupu. Aku satu-satunya orang yang bersalah atas kehancuran Sophie Laurent.” Marco meletakkan kembali benda pipih itu ke atas meja.

“Maksudku, setelah kamu membereskan artikel-artikel itu. Perlahan semuanya akan kembali seperti semula,” sahut Rexy. “Percayalah.”

Marco menyandarkan tubuhnya dan menghela napas panjang. “Seharusnya aku tidak terlalu percaya diri. Perempuan itu tidak akan semudah itu melepaskan aku.”

“Lalu apa yang akan kamu lakukan? Apa kamu akan menunggu bayi itu lahir dan menuntut ibunya?” tebak Rexy.

“Tidak! Aku akan menuntutnya karena sudah mencemarkan nama baikku,” sahut Marco.

“Tapi d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status