Share

Pengakuan Cinta Aham

Lidya tersenyum. "Ayana sudah tahu. Jadi aku menampakkan diri padanya. Untuk apa juga harus bersembunyi? Toh Ayana sudah tahu, kan?" Lidya menatap Ayana sambil tersenyum.

Sedangkan Ayana tak menjawab. Dan wajahnya tak menunjukkan reaksi apa-apa.

"Hari ini kita ada rapat penting di kantor. Biarkan Ayana pergi dengan taksi langganannya atau kau bisa menyuruh Dokter Althan, bukannya dia Dokter merangkap asistenmu?" ucap Lidya menatap Dindar dengan senyuman kalem.

"Tidak. Althan memang bekerja denganku. Namun tak baik juga jika terlalu sering bertemu dengan Ayana." Dindar melirik Ayana sengit. Sontak membuat Ayana segera menundukkan wajahnya. Takut akan tatapan itu.

"Kau berangkatlah dengan taksi langgananmu," ucap Dindar, seketika membuat kelegaan di hatinya.

Ah, entahlah. Jika sampai Dindar mengantar kepergiannya ke kampus, ia tak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya. Sungguh, ia sama sekali tak mengharapkan berdekatan dengan suaminya yang tak hanya bertemperamen tersebut, namum kej
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status