Share

Kemarahan Bramono

"Bangsat! Siapa yang bermain-main denganku!Hingga aku bisa tidur dengan mahluk aneh ini!" Teriak Bramono marah, sambil mendorong wanita, yang tidur di sampingnya, agar menjauh darinya.

Wanita itu bergidik ngeri, melihat kedua mata Bramono memerah menatapnya. Wanita itu segera turun dari tempat tidur, lalu segera berlari masuk ke dalam kamar mandi sambil menarik selimut, untuk menutupi tubuhnya yang polos saat itu.

Bramono terduduk lesu, di tepi tempat tidur, ketika wanita itu sudah masuk ke dalam kamar mandi. Bramono, membodohi dirinya sendiri, hingga puas dan langsung berhenti, ketika mendengar suara isak tangis dari kamar mandi. Bramono bangkit dan langsung mengendor pintu kamar mandi, sambil berteriak kencang, pada wanita yang ada di dalam.

"Aku tahu, kamu belum mulai mandi!" Teriak Bramono.

"Siapa kamu?" tanya Bramono.

"Siapa, yang menyuruh kamu melakukan ini?" tanya Bramono lagi, dengan suara yang nyaring di telinga.

Wanita yang ada di dalam kamar mandi, tidak juga membuka suaranya, membuat Bramono makin kesal. Emosi Bramono makin tak terkendali saat ini, dia benar-benar dalam kondisi sangat marah, barang-barang yang ada di dekatnya, seketika pecah di lempar olehnya.

Semua ini, hanya karena mahluk jelek rupa, tidur di sampingnya bahkan memeluknya. Bramono merasa sangat terhina karena hal ini, seumur hidupnya tidak pernah bermimpi, atau membayangkan akan tidur dengan wanita jelek seperti itu.

"Tidak! Tidak boleh ada wanita jelek di sampingku sampai kapanpun!" Tolak Bramono.

"Kamu! Cepat keluar! Aku juga mau masuk ke sana! Tunggu! Biar aku dulu yang mandi. Aku tak ingin menggunakan apapun yang sudah di sentuh oleh kamu!" Teriak Bramono.

Tak lama pintu kamar mandi terbuka, Bramono melihat wanita itu masih menggunakan selimut untuk menutupi tubuhnya, wanita itu terlihat ketakutan.

"Jangan, perlihatkan wajah kamu itu, padaku! Menunduk!" Bentak Bramono.

Wanita itu menurut, langsung menundukkan kepalanya, dalam-dalam. Bramono langsung masuk ke dalam kamar mandi, tanpa berhenti berteriak.

"Entah, harus berapa kali, Aku mandi! Aku tak ingin sampai mencium bau tubuh kamu, menempel lagi padaku! Wanita jelek!" Teriak Bramono.

"Rasanya, satu botol sabun ini kurang! Untuk bisa menghilangkan bau tubuhmu dari tubuhku!"

"Dasar wanita jelek!"

"Lihat saja, akan ku cari siapa dalang di balik semua ini!"

"Sial! Kenapa bau kamu ini sangat menyengat!" Maki Bramono lagi.

Bramono, hampir satu jam, berada di dalam kamar mandi. Begitu keluar, Bramono melihat wanita itu terduduk di tepi tempat tidur, dengan wajah di tekuk.

"Ingat! Jangan perlihatkan wajahmu padaku!" Ucap Bramono mengingatkan wanita itu.

"Aku, tak ingin wajah jelek kamu, nanti masuk dalam mimpiku!" Lanjut Bramono.

Wanita itu, seperti tidak peduli dengan ucapan Bramono, dia berlari masuk ke dalam kamar mandi, begitu Bramono keluar dari sana.

"Sialan! Pasti bajuku sudah bersentuhan dengan kulitmu!" Teriak Bramono.

Bramono, mengambil handphonenya yang ada di dalam celana.

"Belikan, aku baju baru dan bawa ke hotel ini cepat!!" Teriak Bramono, pada orang yang di telepon olehnya.

"Aku, harus segera pergi dari sini! Rasanya mual lama-lama berada dalam satu ruangan, dengan wanita jelek itu!" Ucap Bramono lagi.

Tak lama, pintu kamar hotel di ketuk dari luar, Bramono segera mengambil apa yang diantar oleh orang itu, lalu dengan cepat Bramono mengganti pakaiannya.

Setelah rapih, tanpa berkata apapun pada wanita itu, Bramono meninggalkan wanita itu, begitu saja. Dari hotel itu, Bramono langsung pergi ke kantornya, begitu tiba di sana Bramono meminta sekertaris nya, membawa berkas-berkas pekerjaannya hari ini.

Bramono dengan perasaan marah, memeriksa berkas-berkas tersebut, rasanya hari ini dia ingin menghabiskan waktunya dengan bekerja dan bekerja. Bramono tidak ingin sampai bayangan, wajah jelek wanita itu, muncul di kepalanya dan merusak harinya, lagi.

"Masuk!" Ucap Bramono.

"Apa ini?" teriak Bramono, sambil melempar, sebuah berkas, tepat mengenai wajah staf nya yang baru saja masuk.

Bramono, melihat Staf nya itu, mengambil berkas-berkas yang berserakan di lantai.

"Kalau kerja yang benar! Jangan makan gaji buta kamu!" Lanjut Bramono.

"Maaf, akan saya cek ulang," jawab staf nya itu tanpa berani memandang ke arah Bramono.

"Saya permisi!" Ucapnya lagi, lalu langsung pergi dengan cepat.

Bramono, menatap pintu ruangannya yang tertutup, lalu berteriak keras.

"Sialan! Brengsek! Kurang ajar!" Umpatan demi umpatan keluar dari mulut Bramono hari itu sepanjang hari.

Mulut Bramono tak berhenti mengumpat, sambil berusaha konsentrasi, untuk menyelesaikan pekerjaan nya. Tiba-tiba handphone nya berdering, seketika Bramono mengumpat kembali.

"Sialan ganggu saja!"

"Halo!" tanpa melihat siapa yang menelepon Bramono menerima telepon itu.

"Halo,"

"Siapa ini?" bentak Bramono.

"Ratna,"

"Ratna siapa? aku tak kenal!" ucap Bramono, langsung memutuskan sambungan telepon.

Ratna, mendengus kesal, namun kemudian tersenyum, karena sepertinya rencana dia berhasil. Bramono terdengar sedang gusar, pasti ego nya sedang terluka saat ini, karena telah tidur dengan wanita jelek rupa.

"Rasain kamu!" Maki Ratna.

"Makan tuh, cewek cupu!" Lanjut Ratna.

Bramono, yang kesal tidak melanjutkan pekerjaan nya, dia memilih keluar ruangan, lalu pergi meninggalkan kantornya. Bramono memilih pulang ke apartemen, merasa dirinya sangat kotor dan bernoda, noda dari wanita jelek itu.

Bramono, merasa harus membersihkan diri lagi, di apartemen nya, karena merasa bau wanita jelek itu masih saja tercium di hidungnya.

"Kita, ke apartemen pak!" Ucap Bramono pada sopirnya.

"Siap!" jawab sang sopir.

Bramono di dalam mobil merasa gelisah, duduk nya pun terlihat tidak nyaman. Bramono merasa, udara di dalam mobilnya pun, telah tercemar bau tubuh dari wanita itu.

"Cih! Wanita jelek itu membawa suasana hatiku jadi buruk begini!"

"Rasanya, aku tak mau, bertemu lagi dengannya!" Lanjut Bramono sambil bergidik ngeri.

Sampai di apartemen, Bramono langsung masuk ke kamar mandi. Dia langsung berendam dengan air hangat, dengan menggunakan wangi-wangian yang biasa dia pakai, yang dia teteskan ke dalam air mandi nya dengan harapan, bau wanita itu akan hilang darinya.

Hampir satu jam, Bramono berendam, merasa tubuhnya sudah wangi, Bramono menyudahi acara mandinya. Bramono kemudian menatap diri nya di cermin, Bramono memeriksa kulit di seluruh tubuhnya, melihat apakah ada luka atau bekas cakaran di kulitnya, akibat ulah wanita itu.

"Untung saja, dia tidak membuat kulit ku luka, jika sampai itu terjadi, aku sepertinya harus pergi ke dokter kulit, untuk memeriksa, karena takut infeksi!" Gerutu Bramono.

Bramono lalu duduk di tepi tempat tidur, merebahkan diri, menatap langit-langit kamarnya, tak lama kemudian memejamkan matanya.

"Sial! kemarin, adalah hari tersial sepanjang hidupku! Semoga, hari itu tidak akan terjadi lagi, atau aku bisa mati!" Ucap Bramono pelan.

Bramono, menghembuskan nafasnya berkali-kali, mencoba untuk menenangkan hatinya.

"Aku, harus tetap mencari, siapa penyebab dan bagaimana bisa, aku tidur dengan wanita jelek itu!" Ucap Bramono sambil membuka matanya menatap tajam ke arah langit-langit kamarnya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status