Share

76 - Dihina dan Diremehkan

Karena ternyata Gian tidak masalah mengenai itu, Wina hanya bisa mempercayai Gian bahwa remaja itu pasti sanggup menangani para pemuda menyebalkan di depannya.

Alhasil, Wina dan Gian digiring ke sebuah sudut ruangan yang tadi digunakan saudaranya Arin untuk duduk bersama gerombolannya.

Dari pakaiannya saja, Gian sudah mengerti bahwa mereka anak-anak orang kaya. Mereka begitu luwes dan nyaman dengan pakaian mahal mereka, berbeda dengan dirinya yang masih terkesan kaku dalam setelan jas ini.

“Namanya siapa tadi?” tanya salah satu dari mereka.

“Gian.” Gian memperkenalkan diri sambil julurkan tangan ke pemuda itu, tapi tidak ditanggapi. Uluran tangannya diabaikan dengan sengaja. Tak apa, dia tidak mengambil hati untuk hal remeh semacam itu.

“Aku Logan.” Saudaranya Arin mengatakan namanya. “Mereka Tristan, Armand, Brian, Khaled, dan Kristo.”

Para pemuda yang namanya disebut, hanya mengangkat dagu mereka sebagai ganti tangan untuk mengucap salam ke Gian. Tapi mereka melakukan dengan gaya cu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status