Share

Chapter 39

Tangguh dan Badai berada di ruang tunggu IGD saat Elang dan Demitrio bergabung. Sang jendral berjalan mondar mandir dengan mulut yang terus berkomat-kamit. Sebentar sang jendral berdoa, namun detik berikutnya ia memaki-maki geram. Kecemasan, kemarahan dan ketakutan terpancar di air muka yang biasanya datar tidak terbaca. Jendral Badai cemas luar biasa memikirkan nasib putrinya. 

Sikap sang jendral berbanding terbalik dengan Tangguh yang duduk tafakur tanpa bergerak sedikitpun.  Tangguh khusyu berdoa dalam diam. Walau terlihat tenang, sesungguhnya ia menyesal bukan kepalang. Ia tau kalau Gerhana sengaja menerima terjangan peluru yang seharusnya ia terima. Gerhana menggantikan posisinya. Seharusnya bukan Gerhana yang saat ini terbaring di ruang operasi. Bukan Gerhana yang harus berjuang antara hidup dan mati. Tetapi dirinya! Dialah yang seharusnya terbaring di dalam sana. Dalam diam, tak henti-hentinya Tangguh melapazkan doa untuk keselamatan orang yang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yanti Aching
aku suka cerita tangguh dan gerhana penuh liku2 tapi dikemas dgn alur yg tidak muter2
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status