Share

bab 25

“Mbak Naya, Mbak! Is kemana orangnya ini, kenapa gak ada yang buka pintu?” gerutu Weni.

Tetangga samping Rumah Naya keluar karena suara berisik dari Weni adik Imron tersebut.

“Ada apa, Wen? Siang-siang sudah berisik gedor-gedor pintu rumah orang gak jelas!”

Lita tetangga Naya yang tidak terlalu suka dengan keluarga Imron, bertanya dengan ketus.

“Eh Mbak Lita, ini, nyari Mbak Naya. Tapi gak ada, pergi kemana ya, Mbak?”

“Mana ku tahu!”

“Is, padahal punya suami tapi keluyuran tak jelas.” Gerutunya.

Lita yang mendengar itu menjadi kesal.

“Abangmu yang sudah jelas-jelas memiliki istri kenapa nikah lagi? Tanpa sepengetahuan istri sah lagi!” sinisnya,

Weni yang mendengar sindirin itu menjadi kikuk, dia tak pandai adu mulut, tetapi ikut-ikutan julid seperti Ibu dan Kakaknya.

“Anu .. aku kesini di suruh Ibu buat ngasih kue-kue ini buat Kak Naya!”

“Biar apa? Biar Naya tahu kalau disana melakukan hajatan?”

Weni menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, bingung mau menjawab apa.

“Lagian sesama wani
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status